Ahad 14 Apr 2019 13:10 WIB

Pesawat Terbesar di Dunia Lepas Landas untuk Pertama Kali

Pesawat memiliki sayap sebesar lapangan sepakbola Amerika dan didorong enam mesin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Pesawat terbesar di dunia keluaran Stratolaunch, Roc, terbang untuk pertama kalinya.
Foto: REUTERS/Gene Blevins
Pesawat terbesar di dunia keluaran Stratolaunch, Roc, terbang untuk pertama kalinya.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pesawat terbesar di dunia lepas landas di Mojave Desert di Kalifornia, pada Sabtu (13/4) kemarin. Menandai penerbangan pertama pesawat yang dibangun dengan komposit karbon itu. Pesawat tersebut dibangun oleh Stratolaunch Systems Corp, perusahaan yang didirikan salah satu mantan pendiri Microsoft Paul Allen.

Pesawat warna putih yang dinamai Roc ini memiliki sayap sebesar lapangan sepakbola Amerika dan didorong enam mesin yang berada di dalam dua pesawat kembar. Roc lepas landas pada pukul 07.00 pagi waktu Pasifik dan terus terbang selama dua jam sebelum mendarat pulang ke Mojave Air and Space Port tempat ratusan orang sudah menunggunya.

"Penerbangan pertama yang sungguh fantastis," kata Chief Executive Officer Stratolaunch Jean Floyd dalam pernyataannya, Ahad (14/4).

Dengan Roc, Stratolaunch mengincar pasar penerbangan ke luar angkasa yang menguntungkan. Roc dirancang untuk menjatuhkan roket dan kendaraan luar angkasa lainnya dengan berat sampai 500 ribu pound dengan ketinggian 35 ribu kaki. Stratolaunch mengatakan pesawat ini membuat pengiriman satelit semudah memesan tiket pesawat. 

"Penerbangan hari ini melebih misi kami untuk menyedikan alternatif yang fleksibel untuk sistem peluncuran, kami sangat amat bangga dengan tim Stratolaunch, kru penerbangan hari ini, rekan kami di Northrup Grumman’s Scaled Composites dan Mojava Air and Space Port," tambah Floyd seperti dikutip Reuters.

Stratolaunch mengatakan dalam penerbangan pertamanya Roc berhasil mencapai kecepatan tercepat 189 mili per jam dan ketinggian 17 ribu kaki. Sangat berarti untuk menguji performa dan kualitas kendali pesawat itu.

Allen yang mendirikan Microsoft dengan Bill Gates pada tahun 1975 mengumumkan pendanaan swasta Stratolaunch tahun 2011 lalu. Perusahaan ini mencari dana agar dapat memenuhi permintaan tinggi kendaraan yang dapat membawa satelit ke orbit beberapa tahun mendatang.

Mereka akan bersaing dengan perusahaan Amerika Serikat lainnya seperti SpaceX yang didirikan Elon Musk dan United Launch Alliance, sebuah kerja sama antara Boeing dan Lockheed Martin. Stratolaunch mengatakan paling cepat Roc dapat mengirimkan roket pertamanya pada tahun 2020.

Allen meninggal dunia pada Oktober 2018 lalu setelah berjuang melawan kanker. NonHodgkin’s lymphoma sejak tahun 2009. Kanker yang bermula dari sel darah putih yang pada akhirnya menyerang sistem lymphatic. 

"Kami semua tahu Paul akan sangat bangga menyaksikan prestasi bersejarah hari ini, pesawat ini capaian yang luarbiasa dalam permesinan dan kami mengucapkan selamat kepada semua orang yang terlibat," kata Ketua Dewan Vulcan Inc dan Ketua Yayasan Paul G. Allen Trust Jody Allen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement