Ahad 14 Apr 2019 17:15 WIB

Selain TPS, TNI Juga akan Amankan Objek Vital Nasional

Objek vital nasional itu termasuk kantor KPU dan Bawaslu di pusat hingga daerah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Pekerja memasukkan kotak suara ke dalam KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
[Ilustrasi] Pekerja memasukkan kotak suara ke dalam KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan, TNI tak hanya membantu pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS). TNI, kata dia, akan turut mengamankan objek vital nasional.

"Selain pengamanan di TPS, TNI juga mengamankan beberapa objek vital nasional. Ini yang sudah kita susun dan sudah kita tempatkan supaya memberikan keamanan untuk kita semuanya," jelas Eko usai apel kesiapsiagaan pemilu aman damai 2019 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (14/4).

Baca Juga

Objek vital nasional itu termasuk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari tingkat pusat hingga ke kabupaten/kota. Ke depan, lanjut Eko, TNI bersama Polri akan melaksanakan patroli bersama.

Itu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Pemberian rasa aman itu salah satunya dilakukan melalui apel kesiapsiagaan kali ini, yakni sebagai pengecekan terakhir sebelum Pemilu 2019 dilaksanakan.

"Jadi, jangan ini dianggap malah justru mungkin ada apa-apa. Tidak ada. Justru kami ingin mengecek kesiapan kami dan setelah ini kita akan mulai insert. Masing-masing kebagian. Ada yang masuk ke PAM TPS, ada yang jadi pasukan di bawahnya Kodim, Korem, maupun di bawah cadangannya Kodam," tuturnya.

Eko menerangkan, demi memberikan rasa aman kepada masyarakat, TNI-Polri sudah mendeteksi dan mencegah sedini mungkin segala macam bentuk ancaman serta gangguan. Dengan demikian, pelaksanaan pesta demokrasi pada 17 April 2019 hingga setelahnya dapat berjalan dengan baik.

"Tanggal 17 April dan pascanya, kami berharap semuanya bisa berlangsung dengan aman dan damai," kata dia.

Dalam melakukan pengamanan Pemilu 2019, jumlah personel yang diturunkan sebanyak 15.000. Jumlah tersebut diturunkan bukan hanya untuk membantu Polda Metro Jaya saja.

Wilayah tugas Kodam Jaya turut meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten, yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. "Jadi, Kodam Jaya ini meliputi ada dua Polda yang akan kita bantu," terangnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement