REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyatakan masih terjadi keterlambatan di Stasiun Bekasi, Ahad (14/4). Meski demikian, sudah terjadi penurunan waktu keterlambatan yang signifikan dibandingkan hari pertama uji coba jalur dwi ganda atau Double Double Track (DDT) lintas Jatinegara-Cakung.
"Kereta paling cuma dua-tiga menit (keterlambatannya)," kata Eva kepada Republika.co.id, Ahad (14/4).
Meski hanya sekitar dua atau tiga menit, ia memperkirakan akan memunculkan dampak akumulatif terhadap kereta-kereta selanjutnya. "Paling ada yang jadwal-jadwal kegeser sedikit, ya yang keberangkatannya dari Stasiun Bekasi," ujar Eva.
Ia pun menjelaskan, keterlambatan itu memang karena adanya pemindahan jalur kereta karena sudah mulai di uji cobanya DDT. "Switch over (pindah jalur) itu gak bisa sehari doang, ada beberapa hal yang perlu dilakukan penyesuaiannya termsuk dari sisi operasional keretanya," kata Eva.
Selain itu, sistem sinyal yang digunakan kereta juga dipindah sehingga juga memakan waktu. Hal itu karena bukannya hanya kereta yang pindah jalur atau menggunakan jalur baru DDT tapi juga sistem sinyal harus disesuaikan dengan jalur baru kereta tersebut.
Meski demikian, Eva mengaku, proses pemindahan jalur itu akan dituntaskan hari ini sehingga pada esok hari, Senin (15/4), saat hari pertama kerja dimulai, tidak ada lagi keterlambatan jadwal kereta. "Senin seharusnya udah normal. Kita usahakan seperti itu," kata Eva.
Target tersebut, kata Eva, memang sesuai rencana. Uji coba DDT dipilih mulai dikakukan pada Jumat karena menghindari adanya keterlambatan parah pada Senin sebagai hari pertama kerja.
Eva pun menyampaikan permohonan maaf kepada semua pengguna jasa kerta api. "Kami mengucapkan permohonan maaf atas dampak operasional keterlambatan karena proses penerapan DDT wilayah Cakung-Jatinegara," ujar dia.
Ia pun juga meminta agar para pengguna jasa mau memahami kondisi peralihan jalur itu serta memberikan dukungannya. Proyek DDT merupakan suatu proyek yang besar dan nantinya juga akan berdampak langsung bagi kenyamanan para pengguna kereta api.
"Jika nanti sudah sampai dari Bekasi hingga Manggarai, barulah kita bisa merasakan manfaatnya DDT ini. Ini pekerjaan besar yang nanti akan menambah jumlah kapasitas lintas dan menambah jumlah perjalan," ujarnya.
DDT merupakan upaya PT KAI untuk menambah jalur kereta. Nantinya KRL dan Kereta dari luar kota tidak lagi harus saling bergantian melewati satu jalur yang sudah ada sebelumnya.
KRL akan beroperasi lebih efisien dengan menggunakan jalur yang lama. Sementara kereta dari luar kota akan memakai jalur baru atau DDT tersebut. Maka dari itulah sejak Jumat dialakukan proses pemindahan jalur kereta.