Ahad 14 Apr 2019 18:34 WIB

7.599 WNI di Inggris Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2019

Pemilihan menggunakan metode pos di Inggris berjumlah 5.750 orang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Komisioner KPU Ilham Saputra memaparkan pandangannya ketika menjadi narasumber dalam Rapat Pleno ke-35 Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI,Jakarta, Rabu (13/2).
Foto: Republika/Prayogi
Komisioner KPU Ilham Saputra memaparkan pandangannya ketika menjadi narasumber dalam Rapat Pleno ke-35 Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI,Jakarta, Rabu (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan, jumlah pemilih untuk Pemilu 2019 di Inggris dan Irlandia mencapai 7.599 orang. Pemilihan menggunakan metode pos berjumlah 5.750 orang.

"Tercatat sejumlah 7.599 orang pemilih di Inggris dan Irlandia, dengan rincian sebanyak 1.849 orang memilih di TPSLN dan 5.750 orang memilih melalui pos. Pemilihan dilakukan melalui dua metode yaitu datang langsung ke TPSLN dan melalui pos," ujar Ilham saat dikonfirmasi, Ahad (14/4).

Baca Juga

Pemilu 2019 bagi warga negara Indonesia (WNI) yang dilaksanakan di Inggris dilakukan Sabtu (13/4). Pemilih yang ingin menggunakan hak pilih sudah memadati gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London sejak pukul 09.00 waktu setempat.

"Terdapat tiga TPSLN yang dibangun di dalam gedung KBRI London untuk menampung sekitar 1.850 orang pemilih," terangnya.

Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia Rizal Sukma merasa bersyukur pemungutan suara di Inggris berlangsung tertib. Ia juga merasa senang melihat antusiasme WNI di Inggris dalam menjalankan hak konstitusinya.

Rizal pun mengapresiasi kerja PPLN dan KPPSLN sejak mulai persiapan hingga pelaksanaan pemilu sehingga dapat berjalan lancar. Meski ada tantangan dan permasalahan, Rizal meyakini, PPLN akan dapat menyelesaikannya dengan baik.

Duta Besar RI juga menekankan, WNI di Inggris selalu menjaga kerukunan dalam perbedaan. “Kita harus bisa menunjukkan ke publik Inggris melalui pemilu di London ini bahwa kita benar-benar negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement