REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Pemilihan umum (pemilu) tinggal menghitung hari. Pada Rabu (17/4) mendatang, seluruh warga Indonesia yang telah memenuhi syarat dapat melakukan pencoblosan surat suara.
Pelbagai persiapan perlu untuk kelancaran pemungutan suara hingga pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara. Terkait itu, penyelenggara pemilu di Kabupaten Semarang telah memastikan keandalan pasokan listrik serta jaringan koneksi internet.
Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup Asyadi menuturkan, hal itu sudah disampaikan pihaknya pada saat rapat koordinasi penanganan risiko sosial bersama para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Telkom dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Bahkan untuk PLN sudah menyediakan genset di kantor KPU Kabupaten Semarang guna mengantisipasi keandalan daya listrik untuk kegiatan hitung cepat KPU Kabupaten Semarang,” kata Maskup Asyadi saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (14/4).
Dia melanjutkan, pihaknya sudah menyediakan perangkat untuk kebutuhan hitung cepat. Dalam hal ini, pihaknya juga bekerja sama dengan Telkom, terutama untuk penyediaan jaringan koneksi internet.
Kemudian, pihaknya pun menegaskan adanya komitmen dari PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik. Hal itu penting supaya tidak ada pemadaman listrik terutama saat pelaksanaan pemungutan suara dan pleno di tingkatan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Bahkan sudah kita sampaikan, bahwa kegiatan pemungutan dan penghitungan suara itu akan menyebabkan pemungutan suara ulang --salah satunya-- jika penghitungan suaranya tidak dilakukan dalam penerangan yang cukup,” jelas Maskup.
Pleno pada level PPK nantinya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Dengan begitu, perhitungan otomatis membutuhkan perangkat komputer sehingga mengandalkan pasokan listrik yang prima.
Dia berharap, pada saat pleno di tingkatan PPK komputer yang tersedia tidak mati mendadak, umpamanya, lantaran aliran listrik padam. Sebab, proses pemulihan atau untuk entry ulang hanya akan memperlambat jalannya rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, bahkan termasuk level KPU.
Oleh karena itu, lanjut Maskup, KPU Kabupaten Semarang telah mengingatkan pihak PLN. Tujuannya, supaya mulai hari H pencoblosan hingga 9 Mei 2019 mendatang tak ada pemadaman listrik di wilayah Kabupaten Semarang. Apalagi, antisipasi adanya genset di tiap TPS diakuinya terbatas.
Untuk diketahui, proses rekapitulasi hasil pemungutan suara dilakukan secara berantai. Mulai dari tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga PPK. Itu dilakukan maksimal selama 10 hari sampai pleno di tingkatan KPU.
Terkait ketersediaan listrik, menurut dia, PLN Kabupaten Semarang telah menyediakan genset per wilayah rayon. “Misalnya antisipasi genset di PLN Rayon Ambarawa, peruntukannya juga untuk wilayah yang dilayani oleh rayon setempat,” jelasnya.