REPUBLIKA.CO.ID, Jejak Islam di Rusia sangatlah kuat. Bahkan menurut dosen Program Studi Rusia di Universitas Indonesia (UI), Ahmad Fahrurodji mengungkapkan bahwa masuknya Islam ke Rusia lebih dahulu dibandingkan masuknya Islam ke Indonesia. Islam sudah masuk ke Rusia pada pertengahan Abad ke-7 di Kota Delbern, Republik Dagestan.
"Kota itu pusat Muslim dan sampai sekarang mereka adalah komunitas Muslim. Itu komunitas yang dari dulu sampai sekarang Muslimnya itu kuat," kata dia, kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Rusia adalah sebuah bangsa dengan peradaban yang berbeda dengan masyarakat Eropa pada umumnya. Nilai-nilai Timur, termasuk Islam, memberikan pengaruh signifikan dalam proses pembentukan peradaban bangsa ini.
"Persebaran Islam telah mencapai Derbent (Daghestan) dan daerah-daerah di Kaukasus pada abad ketujuh masehi atau satu hijriyah melalui misi-misi ekspedisi penjelajahan bangsa Arab muslim," kata Fahruroji.
Kawasan Kaukasus memiliki posisi dan peranan strategis bagi hubungan ekonomi perdagangan yang menghubungan kawasan Eropa Timur, Asia Tengah, dan Timur Tengah yang mendorong persebaran Islam secara damai.
Wilayah Daghestan, Chechnya, dan Ossetia merupakan gerbang bagi persebaran Islam. Kawasan ini pun memiliki basis Islam tradisional yang kuat di Rusia. Umumnya, masyarakat Kaukasus adalah kaum Sunni dengan Mazhab Hanafi (Chechnya, Kaukasus Utara) dan Mazhab Syafi'i (Daghestan). "Sementara Syiah mengalami persebaran yang pesat di kawasan Asia Tengah khususnya di Azerbaijan," katanya.
Pada 922 Masehi, Kerajaan Bulgaria di Volga, di bawah pemerintahan Almysh telah mengadopsi Islam sebagai agama resmi. Hal ini menjadikan Bulgaria Volga menjadi negara muslim pertama di kawasan Eropa Timur.
Sementara itu, Kristen Ortodoks baru secara resmi dianut orang Rusia pada 988 Masehi, ketika Pangeran Vladimir dari Kiev melakukan pembaptisan massal dan menjadikan agama Kristen Timur tersebut sebagai agama resmi.
Walaupun perjalanan sejarah selanjutnya menunjukkan kedekatannya dengan Peradaban Barat, namun nilai-nilai Timur yang sudah terlanjur terjalin merupakan sebuah realitas yang tak terhapuskan. Ini yang pada gilirannya menempatkan Rusia pada posisi khusus yang menghubungkannya antara peradaban Timur dan Barat.