REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya, yang didukung PBB, pada Ahad (14/4) mengumumkan menembak-jatuh satu jet tempur milik pasukan yang berpusat di Libya Timur dan melancarkan serangan ke Ibu Kota Libya, Tripoli.
Jet tempur milik pasukan Jenderal Khaliga Haftar tersebut ditembak-jatuh di Lembah Ar-Rabi di sebelah selatan Tripoli, kata Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di media sosial. Pernyataan itu tak mengatakan apa-apa mengenai pilot jet tersebut, dan pasukan Haftar belum mengeluarkan komentar.
Pada 4 April, Haftar melancarkan serangan untuk merebut Tripoli, tempat pasukan Libya yang didukung PBB berpusat. Sejak penggulingan presiden Muammar Gaddafi pada 2011, dua pemerintah telah muncul di Libya: satu di Libya Timur dan satu lagi di Tripoli, yang mendapat dukungan PBB.
Kekhawatiran meningkat mengenai perang saudara baru di Libya, setelah anggota milisi yang bersekutu dengan Pemerintah Tripoli menangkap banyak prajurit dari pasukan saingannya, yang tangguh. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan ia akan mengakhiri kunjungan ke negeri itu.
Orang yang ditangkap adalah petempur Tentara Nasional Libya (LNA) di bawah Haftar, yang telah memerintahkan serangan ke Tripoli. Guterres menyatakan pertemuan penting dengan komandan Libya Timur, Panglima Lapangan Khalifa Haftar tidak menghasilkan jaminan dari orang kuat tersebut untuk menghindari peningkatan ketegangan.
"Saya meninggalkan Libya dengan berat hati dan sangat prihatin. Saya masih berharap menghindari bentrokan berdarah di Tripoli dan sekitarnya. PBB berkomitmen memfasilitasi penyelesaian politik dan, apa pun yang terjadi. PBB berkomitmen mendukung rakyat Libya," kata Guterres dalam cicitan pada Jumat (12/4).