Senin 15 Apr 2019 10:42 WIB

Kronologi Pembajakan Akun Twitter Said Didu

Akun Twitter diretas saat Said Didu menyaksikan debat capres terakhir.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Budi Raharjo
Said Didu: Tangkapan layar akun Twitter Said Didu
Foto: tangkapan layar google
Said Didu: Tangkapan layar akun Twitter Said Didu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan komisaris BUMN PT Bukit Asam (Persero) Said Didu menjelaskan kronologi pembajakan akun Twitter miliknya. Bahkan, menurut Said, akun sosial media lainnya seperti Facebook juga diambil alih.

"Tadi malam (Sabtu malam) Facebook dan Twitter saya diambil alih bersamaan saat saya sedang menyaksikan debat calon presiden, kenapa akun saya bisa diambil alih, karena mungkin mereka tahu bahwa saat itu saya tidak memantau," kata Said dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad, (14/3).

Said mengatakan pembajakan akun miliknya baru disadari saat dirinya meninggalkan Hotel Sultan, tempat debat capres berlangsung. "Pada saat saya keluar, saya menggunakan Twitter saya ternyata sudah tidak bisa dan telah diambil alih oleh orang lain," katanya.

Setengah jam kemudian, Menurut Said, sekitar pukul 23.00 WIB, muncul mention yang menjelek-Jelekkan Ustaz Abdul Somad (UAS). Mention tersebut, lanjutnya, berjumlah sekitar enam sampai tujuh mention.

Kemudian, Said mendapat informasi bahwa akun Twitter @saididu sudah diambil alih. Bersama dengan tim, Said mencoba menelusuri sampai pukul 05.00 WIB. Namun, akun miliknya sudah tidak bisa diambil kembali dan sudah dikuasi oleh orang lain.

Said mengatakan, kejadian yang menimpanya hampir sama persis dengn yang dialami oleh Dahlan Iskan pasca menyatakan dukungannya kepada capres 02 Prabowo-Sandi. Dia menjelaskan akun Dahlan Iskan yang diambilalih memiliki pengikut 2,2 juta.

Beruntungnya, akun Dahlan Iskan belum sempat dipergunakan untuk memublikasi hal yang negatif. "Tapi tidak sempat me-mention apa-apa," jelasnya.

Said memperkirakan akun miliknya merupakan akun spesial. Karena itu, orang yang tidak bertanggung jawab sengaja mengincar akun miliknya. "Kelihatannya tujuannya adalah agar saya tidak menggunakan akun saya dan malah digunakan untuk menfitnah orang lain," jelasnya.

N Nugroho Habibi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement