REPUBLIKA.CO.ID, KINABALU -- Berbagai cara yang dilakukan penyelenggara pemilu 2019 luar negeri untuk menarik animo warga negara Indonesia (WNI) datang menyalurkan hak suaranya di tempat pemungutan suata (TPS). Salah satunya di TPSLN 26 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dengan menawarkan makan bakso gratis bagi 50 WNI pencoblos pertama.
Ketua KPPSLN 26 SIKK, Ahmad Arif, mengatakan tawaran makan bakso gratis bagi pencoblos sebagai bentuk daya tarik terhadap pemilih. Ia menilai, ciri khas TPSLN ini diharapkan mampu menarik perhatian bagi WNI untuk menyalurkan hak suaranya pada pilprea dan pileg 2019 ini.
Hanya saja, kata Arif, bakso gratis yang disediakan oleh KPPS telah habis sebelum jumlah pemilih mencapai 50 orang.
"Baksonya sudah habis, dimakan teman-teman padahal pemilih baru 34 orang," ujar dia.
Jumlah pemilih dalam DPT di TPSLN 26 SIKK sebanyak 494 orang. Hingga waktu pencoblosan berakhir pada Ahad (14/4) sekitar pukul 18.00 WITA, WNI yang datang menggunakan hak pilihnya hanya 59 orang terdiri DPT (11 orang) dan DPK (48 orang).
Bukan hanya itu, TPSLN 21 di SIKK menonjolkan budaya Indonesia dengan menghias halaman depan dengan nuansa Suku Jawa.
Ketua KPPS TPSLN 21 SIKK, Heru Purwanto mengatakan, sengaja menampilkan budaya Jawa yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah agar menarik perhatian WNI untuk datang mencoblos pada pilprea dan pileg ini.
Namun, upaya yang dilakukannya tidak dapat meningkatkan ketertarikan WNI karena jumlah yang datang mencoblos hanya 59 orang dari 495 daftar pemilih tetap (DPT) di TPSLN tersebut. Jumlah tempat pencoblosan dalam area SIKK di Negeri Sabah sebanyak tujuh TPS dari 29 titik yang disediakan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kota Kinabalu.