REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Valentino Rossi yang meraih podium keduanya musim ini ketika berlaga di GP Amerika pada Ahad (14/4), menyatakan persaingan untuk gelar juara MotoGP masih terbuka lebar. Pria berusia 40 tahun asal Italia itu masih bertaji setelah finis runner-up di Sirkuit Americas, Austin, Texas.
Rossi menempati peringkat dua klasemen pembalap dengan selisih tiga poin dari pembalap Mission Winnow Ducati Andrea Dovizioso di puncak klasemen. "Rasanya campur aduk. Di satu sisi disayangkan karena sudah lama sekali sejak terakhir kali saya juara dan hari ini adalah kesempatan yang bagus," kata Rossi seperti dikutip laman resmi MotoGP, Senin (15/4).
Juara dunia sembilan kali itu sedang mengincar gelar juara balapan pertamanya sejak GP Belanda 2017 usai mendapati rivalnya, Marc Marquez dari Repsol Honda, terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba ketika balapan masih menyisakan 12 putaran. Namun demikian, Rossi, yang kemudian memimpin balapan, mendapatkan perlawanan yang ketat dari pembalap Suzuki Ecstar Alex Rins dalam perebutan posisi pertama.
Momen bagi Rins datang di empat lap terakhir ketika ia mampu menyalip Rossi, yang mulai kehilangan traksi dari kombinasi ban medium depan dan medium belakangnya. Rossi sempat mencoba untuk menyalip Rins dari dalam di Tikungan 11 tetapi masih melebar.
Perebutan gelar juara belum berakhir. Di lap terakhir, pembalap berusia 40 tahun asal Italia itu mencoba memberi tekanan, tapi Rins keluar di tikungan terakhir dengan sempurna untuk menutup balapan seri ketiga musim ini dengan gaya dan mempersembahkan trofi juara pertama bagi Suzuki.
"Rins lebih baik dari saya di lap-lap terakhir," kata Rossi. "Walaupun demikian, 20 poin sangat penting di kejuaraan. Kejuaraan ini masih sangat terbuka. Kami bagus dan terlihat lebih kuat tahun ini. Motor juga mengalami perbaikan, ini yang penting karena dengan itu kami bisa banyak bertarung."
Rossi mengakui Marquez memiliki kecepatan yang lebih dari pembalap lainnya. Saat tertinggal tiga detik dari Marquez, pembalap berjuluk the Doctor itu pun kaget melihat sang rival dari Spanyol tergelincir di Tikungan 12. "Saya tak menyangkanya karena dia selalu menang (di Austin). Tapi Anda tahu jika kalian berada di atas batas, apa pun bisa terjadi."
Rossi pun memuji performa Rins yang meraih gelar juara pertamanya di kelas MotoGP dan trofi juara pertama bagi Suzuki sejak GP Inggris 2016. "Rins lebih cepat di tikungan daripada saya, ia bagus di akselerasi, dan membalap dengan baik, lintasan balap yang baik untuk menghindari bump. Saya melakukan kesalahan di Tikungan 11, dia melebar, tapi saya lebih melebar dari dia."
Usai Amerika Serikat, pawai MotoGP akan tiba di Benua Eropa dengan Sirkuit Jerez, Spanyol, sebagai balapan berikutnya. Dan sejumlah sirkuit di Eropa seperti Le Mans, Assen, dan Sachsenring, terkenal bersahabat dengan motor Yamaha. "Motor terlihat lebih baik namun tentu masih ada hal-hal yang perlu kami benahi. Kami butuh waktu, tapi bisa kompetitif," jelas Rossi.