Selasa 16 Apr 2019 03:00 WIB

Masa Tenang Pemilu, MUI Ingatkan Masyarakat agar Bermunajat

Para pemuka agama diminta untuk mendinginkan suasana.

Rep: Idealisa Masyafrina/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masa tenang Pilpres dan Pileg 2019 pada 17 April, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Yaitu, agar menjadikan masa tenang sebagai media untuk melakukan kontemplasi, muhasabah, berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.

"Kita berdoa agar pelaksanaan pemilu serentak tahun 2019 berjalan lancar, aman, damai dan tidak ada sesuatu yang menjadi rintangan, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan tenang, senang dan pertimbangan yang jernih dan rasional," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid, Senin (15/4).

Dia juga mengingatkan, kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan media masa diharapkan dapat membantu mendinginkan suasana selama masa tenang. Kepada mereka diharapkan dapat memerankan diri sebagai penjaga moral, rekonsiliator dan perekat bangsa untuk merajut kembali keretakan sosial akibat dari hiruk pikuk, silang sengketa dan hingar bingar selama berlangsungnya masa kampanye, sehingga kehidupan masyarakat kembali normal, rukun, damai dan penuh semangat kekeluargaan dan persaudaraan.

"Dengan demikian akan terpilih putra-putri bangsa yang beriman, bertakwa, jujur, aspiratif dan mampu mengemban tugas negara dengan penuh dedikasi, amanah dan tanggung jawab," ujar Zainut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement