REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Arus penumpang antarpulau di pelabuhan Kendari menuju beberapa wilayah kepulauan Sulawesi Utara dan antar provinsi mengalami peningkatan dibanding dari hari biasanya. Hal itu terjadi dua hari menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 17 April.
"Kalau sebelumnya penumpang yang naik hanya rata-rata 50 hingga 75 orang, namun dua hari ini jumlah penumpang hingga 100 orang lebih," kata Udin (40), salah seorang anak buah kapal (ABK) KM Izhar dengan tujuan dari Kendari menuju Pulau Salabangka, Bungku Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa.
Udin mengatakan, peningkatan jumlah penumpang yang pulang kampung itu didominasi para pelajar dan mahasiswa yang tinggal sementara di Kota Kendari. Sebagian lainnya adalah karyawan perusahaan dan pekerja di toko-toko yang pulang untuk mencoblos di kampungnya.
Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Kendari-Wawonii, Masyur Benhur, mengatakan peningkatan arus penumpang dalam rangka menyambut pemilihan presiden dan pemilu Legistif 2019 cukup signifikan. Ia mengatakan, aktivitas di pelabuhan Kendari-Wawonii, setiap hari memang tergolong padat, tidak hanya kapal-kapal tradisional antardaerah dan antar provinsi, tetapi juga ada kapal fery yang melayani antar kabupaten kota.
Khusus kapal kayu antar provinsi, menurut Benhur, dalam satu pekan sedikitnya ada empat hingga enam unit kapal yang silih berganti melayani penumpang dan memuat barang. Sedangkan kapal fery melayani penumpang antar dua kabupaten kota yakni dari pelabuhan Kendari menuju Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan.
Terkait tarif angkutan kapal antarpulau dan antar provinsi, Benhur mengatakan hingga saat ini belum alami kenaikan yakni Rp 100 ribu per orang dengan jarak tempuh empat sampai lima jam di atas laut. Sedangkan tarif kapal Feri dari Kendari-Wawonii Rp 45 ribu per orang.