Selasa 16 Apr 2019 23:00 WIB

Watford Pertanyakan Alasan Kartu Merah ke Troy Deeney

Troy diusir karena dinilai berbuat kasar terhadap pemain Arsenal.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Troy Deeney.
Foto: EPA-EFE/WILL OLIVER
Troy Deeney.

REPUBLIKA.CO.ID, WATFORD -- Pelatih Watford, Javi Gracia bingung atas kartu merah yang diberikan wasit kepada kapten mereka Troy Deeney saat kalah dari Arsenal di Liga Inggris, di Vicarage Road, Selasa (16/4) dini hari WIB. Troy diusir saat pertandingan baru berjalan 11 menit karena dinilai menyikut wajah Lucas Torreira.

Kartu merah tersebut membuat Gracia harus berpikir keras menghadapi pemain Arsenal dengan 10 pemain. Sebelum keluarnya Deeney, Watford mendominasi permainan meskipun The Gunners sedang dalam keadaan unggul lewat gol cepat Pierre-Emerick Aubameyang akibat kesalahan Ben Foster.

"Saya tidak setuju, tapi saya menghormati keputusan wasit," kata Gracia, dikutip dari FourFourTwo, Selasa.

Gracia menilai seharusnya Deeney hanya mendapatkan kartu kuning. Namun justru sebaliknya, wasit mengganjarnya dengan kartu merah langsung. Gracia mempertanyakan alasan wasit mengeluarkan keputusan tersebut.

Gracia berpandangan terjadi kontak antara Deeney dengan Torreira namun tidak dengan siku. Gracia juga tidak melihat ada gerakan agresif dan anak asuhnya itu.

Pelatih Arsenal, Unai Emery senang atas hasil yang diraihnya dari kandang Watford. Raihan tiga poin tersebut penting dalam menjaga asa finis di empat besar hingga akhir musim. Pada laga tersebut, Emery menilai pemainnya bermain konsisten dalam mempertahankan bola panjang dan mati.

"Di sini mereka adalah tim yang sangat kuat dalam melakukan itu. Setelah itu, dengan bola yang ingin saya lakukan lebih baik, saya ingin mengendalikan lebih baik dengan memiliki bola dan dengan satu pemain lagi di lapangan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement