Selasa 16 Apr 2019 21:03 WIB

Ratusan Aktivis Perubahan Iklim Ditangkap

Lima aktivis ditahan dengan tuduhan perusakan markas besar Shell.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Perubahan Iklim
Foto: Reuters
Perubahan Iklim

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 100 aktivis perubahan iklim ditangkap setelah memblokir jalan di pusat kota London, dengan mendirikan kemah-kemah. Mereka memblokir Marble Arch, Oxford Circus, dan Jembatan Waterloo sebagai bentuk aksi protes untuk meminta pemerintah melakukan upaya lebih banyak dalam mengatasi perubahan iklim. 

Aksi protes tersebut dipimpin oleh kelompok perubahan iklim Inggris, Extinction Rebellion dan diadakan di lebih dari 80 kota di 33 negara di seluruh dunia. Dilaporkan BBC, Selasa (16/4), dari total 113 orang yang ditangkap, lima di antaranya ditahan atas dugaan melakukan perusakan di markas besar Shell yang terletak di dekat Sungai Thames. Mereka memecahkan kaca dan kerugian akibat kerusakan tersebut mencapai 6.000 poundsterling. 

Baca Juga

Mayoritas aktivis yang ditangkap karena dicurigai telah melakukan pelanggaran ketertiban umum. Akibat blokade jalan tersebut, sejumlah rute bus umum dialihkan. 

Kelompok Extinction Rebellion menyerukan kepada pemerintah untuk mengurangi emisi karbon menjadi nol pada 2025. Kelompok itu juga menuntut pemerintah mendeklarasikan darurat iklim dan ekologi, serta membuat majelis anggota masyarakat untuk mengambil keputusan dalam mengatasi perubahan iklim. Rencananya aksi protes ini akan dilakukan hingga 29 April 2019.