REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pascahari pencoblosan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung siap menampung Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang depresi atau stress gara-gara kalah dalam pemilu yang digelar Rabu (17/4). Untuk rawat inap, RSJ sediakan sedikitnya 40 sampai 115 tempat tidur untuk perawatan.
Diretur RSJ Lapung Ansyori dan jajaran telah memeriksa ruang dan tempat tidur perawatan pasien dari kalangan caleg depresi yang dikarenakan kalah dalam pemilu. “Sudah kami siapkan ruangan dan tempat tidur khusus,” kata Ansyori, Selasa (16/4).
Menurut dia, caleg yang bermasalah dalam kejiwaan setelah diketahui kalah dalam pemilu mulai dari hari pertama penghitungan suara, secara bertahap pada hari-hari berikutnya. Para caleg yang bermasalah tersebut tidak langsung diketahui depresinya, tapi secara bertahap pada hari-hari berikutnya.
Selain ruang rawat inap, RSJ Lampung juga siap melayani pasien caleg yang depresi berobat jalan. Petugas medis siap melayani pasien dari kalangan caleg yang mulai depresi tersebut untuk rawat jalan.
Ansyori menyatakan, para caleg yang bermasalah dan depresi karena kalau setelah berobat jalan dan rawat inap, setelah melampau tingkat stres atau depresinya maka akan dapat pulih kembali kejiwaannya.
Berdasarkan hasil tes psikologi para bakal caleg sebelum menjadi calon tetap, RSJ menyatakan hasilnya cukup baik. Tes kejiwaan bakal caleg menjadi reprensi atau juga rekomendasi RSJ kepada KPU dan parpol juga instansi terkait.
Kepala Humas RSJ Lampung David mengatakan, RSJ mampu melayani para caleg bermasalah dengan kejiwaan sampai 115 tempat tidur untuk rawat inap. Namun, ia menyatakan berdasarkan pengalaman pemilu lima tahun lalu, caleg yang depresi hanya berobat jalan saja, dan itupun kebanyakan dilakukan di luar RSJ yang berada di Kurungan Nyawa, Negeri Sakti, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
“Yang jelas ruangan dan tempat tidur sudah kami siapkan untuk perawatan caleg depresi,” kata David.
Selain ruangan dan tempat tidur, RSJ Lampung juga sudah menyiapkan dokter dan paramedis untuk melayani kesehatan para caleg bermasalah kejiwaan setelah pemilu berlangsung. Ia berharap, caleg yang memang mengalami depresi tidak malu untuk berobat karena perawatan sangat membantu memulihkan kembali kejiwaan caleg tersebut.
“Masih ada stigma di masyarakat bahwa ganggung jiwa itu sebuah aib. Padahal, hal tersebut dapat diobati dan dirawat untuk kembali pulih,” ujarnya.