Rabu 17 Apr 2019 08:12 WIB

Penumpang Terminal Purabaya Kesulitan Dapatkan Bus

Banyak penumpang yang padahal akan pulang untuk mencoblos di kampung halamannya.

Sejumlah calon penumpang memadati Terminal Purabaya (Bungurasih) Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (22/6).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Sejumlah calon penumpang memadati Terminal Purabaya (Bungurasih) Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Calon penumpang yang akan menggunakan angkutan bus di Terminal Purabaya Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (17/4), mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan armada bus yang akan mengangkut mereka ke tempat tujuan saat pelaksanaan Pemilu 2019. Penumpang bahkan harus menunggu 4 jam untuk mendapatkan bus.

Salah satunya diutarakan oleh Rudi Umar Susanto yang akan menuju ke Kediri menggunakan bus mengaku kesulitan mendapatkan armada yang akan mengangkutnya. "Sejak pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 06.30 WIB saya belum melihat satupun bus yang menuju ke Kediri," katanya di Terminal Purabaya.

Baca Juga

Ia mengaku, begitu juga dengan bus jurusan kota yang lain, seperti Situbondo dan juga Jember yang sepertinya sama-sama kesulitan untuk mendapatkan armada yang akan mengangkut penumpang. "Kalau tadi saya melihat ada satu jurusan Malang, itupun langsung diserbu oleh calon penumpangnya," katanya.

Ia meminta, kalau momen-momen seperti sebaiknya armada transportasinya ditambah. Momen pemilihan umum membuat masyarakat antusias untuk pulang kampung untuk menyalurkan hak pilihnya. Pada momen pemilu ini penumpang yang menunggu bus bisa mengalahkan situasi saat mudik Hari Raya.

"Banyak kawan-kawan yang menunggu lebih dari 4 jam untuk mendapatkan bus menuju ke tempat tujuan. Dan banyak pula yang akhirnya balik ke kos-kosan karena jenuh tidak mendaptkan bus. Semoga ini menjadi perhatian semua pihak terkait," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dwi Ari, warga Lamongan, yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan bus yang akan ditumpanginya. "Padahal kami pulang untuk menyalurkan hak suara kami, sekalian jenguk orang tua," katanya.

Salah satu tukang ojek di Terminal Surabaya, Didik mengatakan, kalau armada bus yang akan masuk ke dalam terminal kesulitan akibat kondisi jalan raya yang macet. "Sejak semalam sampai dengan pagi ini, kondisinya hampir sama dengan Lebaran. Jalanan macet, sehingga armada yang akan masuk juga kesulitan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement