REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Sejumlah korban banjir di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Bojongsoang mencoblos ditempat pengungsian di Gudang Tanggo, Rabu (17/4). Ratusan masyarakat terdampak banjir antusias mengikuti proses pencoblosan legislatif dan presiden serta wakil presiden Indonesia.
Berdasarkan pantauan, TPS yang dibangun berada di lahan garasi yang luas dan tertutup kanopi. Sehingga jika hujan terjadi tidak akan menjadi masalah. Tiap TPS membatasi ruangan dengan TPS lainnya menggunakan terpal berwarna. Sejumlah warga antusias mengecek calon legislatif (caleg) di dinding masing-masing TPS.
Salah seorang warga, Ohandi (50 tahun) di Kampung Cijagra, RT 04 RW 10, Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung mengungkapkan jika kediamannya terendam banjir. Sehingga, untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) harus menggunakan perahu.
"Tadi ke TPS pakai perahu milik pak RT," ujarnya kepada Republika saat ditemui di Gudang Tanggo, Rabu (17/4). Menurutnya, kondisi curah hujan yang masih terjadi membuat pemukimannya masih terendam banjir.
Ia mengaku antusias mengikuti pencoblosan. Sebab berharap agar presiden yang terpilih nanti bisa membuat harga bahan pokok makanan murah serta iklim usaha yang lancar. Dirinya mengaku memperoleh informasi jika beberapa warga kesulitan membuka lipatan surat suara.
"Kata yang lain mah susah (buka lipatan suara), saya mah lancar," katanya. Sementara itu, Linmas Desa Bojongsoang, Hamdani (31) mengaku di gudang Tanggo total TPS mencapai empat yaitu TPS 36, 37, 28 dan 39. Beberapa pemilihnya merupakan korban banjir.
"Alhamdulillah, sejauh ini lancar, aman dan kondusif," katanya. Menurutnya bagi masyarakat yang berusia muda relatif mudah membuka lipatan surat suara. Namun sebagiannya lagi mengaku kesulitan khususnya bagi lansia.
Kapolsek Bojongsoang, AKP Maman mengungkapkan pihaknya bersama TNI menyiapkan 15 unit perahu untuk menjemput masyarakat dari lokasi banjir ke lokasi TPS. Ia mengatakan, masyarakat antusias mendatangi TPS untuk mencoblos.
"Sejak kemarin kami imbau supaya masyarakat mau mencoblos. Alhamdulilah minat tinggi," katanya. Menurutnya, di Kampung Cijagra terdapat 2 RW yaitu RW 09 dan RW 10 yang terdampak banjir. Total warga yang memilih mencapai lebih dari 1.500 orang.
Menurutnya, di RW 09 jumlah pemilih mencapai 824 orang dan di RW 10 jumlah pemilih 1.026 orang. Mereka ada yang mengungsi di pengungsian dan sebagiannya bertahan di rumah.