REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ide kreatif bisa datang dari mana saja, termasuk pesta pernikahan. Dari acara yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari ini, panitia TPS 18, Gadingkasri, Klojen, Kota Malan,g mencoba menerapkannya pada lokasi pencoblosannya.
"Inspirasinya nuansa merah putih, pelaminannya kan filosofinya pesta, pesta demokrasi," ujar Ketua RW 04, Edyson Indawan, di Gadingkasri, Klojen, Kota Malang, Rabu (17/4).
Ide awal penerapan tema merah putih dan pelaminan di TPS ini untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019. Kemudian, ini diperkuat dengan nilai kebangsaan melalui nuansa merah putih. Tidak tersedia bendera politik tertentu, yang ada hanya satu simbol bangsa.
Menurut Edy, anggaran pembuatan TPS ini murni dari dukungan warga sekitar. Mereka berpartisipasi satu sama lain untuk menyemarakkan kegiatan lima tahun sekali tersebut. Hal ini lebih tepatnya untuk menguatkan semangat kebangsaan pada 289 DPT dan 10 pemilih tambahan di wilayah tersebut.
TPS 18, Gadingkasri, Klojen, Kota Malang menampilkan nuansa merah putih dan pelaminan, Rabu (17/4).
Selain nuansa pelaminan dan merah putih, panitia juga menyediakan kudapan dalam bentuk prasmanan. Makanan yang tersedia di salah satu pojokan TPS ini diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tidak hanya untuk menarik masyarakat, cara ini juga bisa menjadi wadah bercengkrama sesama tetangga.
"Kan ini lama setiap lima tahun sekali, nanti baru ketemu pilpres juga masih lama. Jadi ada sedikit totalitas dari warga," tambah Edy.
Warga Gadingkasri, Mira Pratiwi menilai, dekorasi yang ditampilkan TPS 18 sangat menarik. Cara ini dianggap tepat untuk menyemangati masyarakat agar berpartisipasi di Pemilu 2019. Apalagi, ia melanjutkan, panitia juga menyediakan makanan berupa prasmanan buntuk warga sekitar.
Di sisi lain, Mira juga berharap, pemilu kali ini tak ada lagi kelompok golongan putih (golput). "Karena setiap suara akan bermanfaat. Siapapun yang menang semoga bisa beri kebaikan dan perkembangan untuk Indonesia," tegasnya.