Rabu 17 Apr 2019 15:02 WIB

Jokowi-Maruf Unggul di TPS Tempat JK Nyoblos

Jokowi-Maruf unggul dengan 133 suara di TPS tempat JK Nyoblos.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menggunakan hak suaranya di TPS 008, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menggunakan hak suaranya di TPS 008, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga di TPS 004, tempat Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mencoblos, Rabu (17/4). Berdasarkan perhitungan suara di TPS yang berada di RW 02 di Jalan Brawijaya IV No. 18 Kelurahan Pulo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, Jokowi-Maruf mendapatkan perolehan suara sebanyak 133 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 58 suara.

Surat suara yang tidak sah berjumlah tiga surat suara. Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut berjumlah 194, dengan rincian 178 dari DPT, 10 DPTB dan enam orang DPK. Diketahui jumlah DPT di TPS yang berlokasi di samping rumah pribadi Jusuf Kalla itu berjumlah 250 pemilih.

Baca Juga

Pada hari ini Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla mencoblos di TPS 004 RW 02 di Jalan Brawijaya IV No. 18 Kelurahan Pulo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).  Saat memilih, JK yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf mengenakan baju putih bercorak datang sekitar pukul 09.50 WIB bersama Mufidah kompak mengenakan pakaian bernuansa putih.

Nama JK terdatar di daftar pemilih tetap (DPT) dengan nomor urut 104, sedangkan Mufidah Jusuf Kalla berada di nomor urut 105. Di TPS tersebut juga terdaftar putri JK, Chairani Jusuf Kalla dan menantunya Marah Laut C Noer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement