REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ada pemandangan berbeda di sebuah kedai kopi bernama Abraham and Smith yang terletak di Jalan Tamblong Dalam, Kelurahan Kebon Pisang Rabu (17/4). Bukan menjual makanan dan minuman, kedai kopi ini disulap jadi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Pemilu serentak 2019.
Ruangan kedai kopi itu dijadikan TPS yang berisikan layaknya TPS pada umumnya dengan bilik suara, kotak suara, juga kursi dan meja. Yang berbeda adalah aroma kopi yang ikut meramaikan TPS 02 itu.
Disamping kegiatan mencoblos yang berjalan normal, para barista meracik kopi. Bukan melayani pesanan pembeli, tapi untuk dibagikan kepada warga yang datang ke TPS 02. Tidak hanya memberikan tempat untuk mencoblos, sang pemilik pun membagi-bagikan kopi gratis.
Pemilik kedai kopi, Hafidz Mukti mengatakan awalnya petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di TPS 02 itu mendatanginya karena membutuhkan tempat untuk dijadikan TPS. Hafidz pun menyambut dengan terbuka dan mempersilahkan kedainya untuk digunakan.
"Dia butuh tempat dan kebetulan kita mau meresmikan buka juga jadi pas momennya. Kenapa nggak jadi ajang silaturahim sama warga juga," kata Hafidz.
Menurutnya, sebagai warga negara yang baik ia harus mendukung Pemilu agar bisa berjalan lancar dan nyaman. Karenanya sejak Selasa (16/4) kemarin, banyak panitia berlalu lalang di kedainya untuk mempersiapkan penyelenggaraan pemilu dan ia pun tidak merasa terganggu.
Ia mengaku menyiapkan hingga 500 gelas kopi untuk dibagikan kepada masyarakat. Mulai dari kopi latte, black coffee, hingga cappucino. Momen ini juga bisa dimanfaatkan agar warga bisa mengenal cita rasa kopi yang ditawarkannya nanti.
"Intinya kopi bisa saling memgenalkan orang. Ini sebenarnya bukan lebih pada promosi, tapi dikerucutkan untuk silaturahim sama warga sekitar," ujarnya.
Salah seorang warga yang memilih di TPS 02 Kelurahan Kebon Pisang, Christian (23) mengapresiasi inovasi adanya TPS di kedai kopi. Apalagi ia sebagai pecinta kopi bisa mencicipi kopi usai mencoblos.
"Lebih enak dikasih kopi gini, karena kebetulan saya suka kopi. Ini cukup bagus menarik minat masyarakat," kata Christian.
Menurutnya disuguhkannya kopi bisa membuat masyarakat lebih rileks pascamencoblos. Sehingga suasana bisa lebih santai untuk bercengkrama dengan warga lainnya.
Ihwal mencoblos, ia mengaku memang besarnya surat suara agak merepotkan. Namun tidak menjadi kendala berarti yang menghambat proses pesta demokrasi.
"Kesulitannya paling makan waktu pas buka surat suara. Cuma nggak masalah sih," ujarnya.
Ketua RW 02 Kelurahan Kebon Pisang Febby Arhemsyah menghaturkan terima kasih kepada kedai kopi karena bersedia meminjamkan tempatnya untuk kepentingan masyarakat. Apalagi rela membagi-bagikan makanan dan minuman gratis.
"Kami dari pengurus RW di sini berterima kasih kepada Pak Hafidz. Ini juga bisa menjadi bagian memancing agar warga mau datang ke TPS," kata dia.
Di TPS ini terdapat 186 warga yang masuk dalam DPT. Menurutnya antusiasme warga cukup tinggi untuk mencoblos.