REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- "Suhadi," ujar seseorang berkostum Spiderman.
Panggilan tersebut disuarakan lewat mikrofon yang digenggamnya, sehingga terdengar lebih keras. Meskipun pada kenyataannya, pengeras suara yang ada, tetap tidak bisa menghilangkan logat Jawa sang Spiderman, yang terlihat lebih kurus dibanding yang tampak pada film-film.
Merespons panggilan tersebut, seorang lelaki yang diketahui bernama Suhadi, melenggang mendekati sumber suara, setelah dipersilahkan masuk seorang pria yang mengenakan kostum Superman. Di sana, sudah ada Flash dan Thor yang sudah bersiap membuatkan berita acara beserta sertifikat, dan memisahkan surat suara pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Setelah menerima lima lembar surat suara, Suhadi kemudian terlihat melanjutkan langkahnya menuju bilik suara. Seteleh selesai menentukan pilihannya, Suhadi keluar dari bilik suara, dan berjalan menuju kotak suara. Di sana, Suhadi sudah ditunggu Batman yang sudah siap mengarahkan Suhadi memasukan surat suara sesuai kotak yang sudah ditentukan.
Setelah itu, tepatnya sebelum Suhadi keluar dari Tempat Pemungutan Suara (TPS), dia sudah disambut pria yang mengenakan kostum Spiderman berwarna hitam. Spiderman ini, sudah siap mengarahkan Suhadi menuju pintu keluar TPS, dan memberikan tanda khusus berupa tinta di salah satu jarinya. Di sana juga terlihat Captain Amerika yang juga turut membantu kelancaran proses pemungutan suara.
Panitia Pemungutan Suara di TPS 005 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, berpakaian ala super hero di Avenger untuk menarik minat masyarakat menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4).
Pemandangan ini terlihat di TPS 005 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, pada proses pemungutan suara Pemilu 2019. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sana berpakaian ala super hero untuk menarik minat masyarakat, agar mau menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
"Tujuannya untuk menarik minat warga berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini supaya mereka lebih bersemangat terutama kaum milenial pemilih pemula yang jumlahnya banyak," kata Ketua KPPS di TPS 005 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, Iriandi Lilo, Rabu (17/4).
Iriandi yang mengenakan kostum Spiderman itu menjelaskan, pihaknya sengaja memilih tema The Avengers agar lebih menghibur, dan suasana di TPS lebih cair. Sehingga masyarakat, terutama generasi milenial dan pemilih pemula, tidak canggung mendatangi TPS, dan mau menggunakan hak pilihnya.
"The Avengers ini kan lagi hits, sebentar lagi filmnya tayang di bioskop, jadi kami pilih tema ini. Biasanya anak muda kan merasa canggung, rasa takut, waswas untuk datang ke TPS. Nah ini kita menghadirkan nuansa yang menghibur, yang ceria, jadi itu motivasinya," ujar pria 51 tahun tersebut.
Iriandi mengaku, tema yang dipilih cukup menarik masyarakat tertarik berbondong-bondong mendatangi TPs untuk menggunakan hak pilihnya. Bahkan, sebelum jam 11.00 WIB, sudah lebih dari 150 warga masyarakat menyalurkan hak pilihnya, dari 261 daftar pemilih tetap (DPT) yang terdaftar di TPS tersebut.
Iriandi mengaku tidak masalah, meskipun petugas KPPS di TPS tersebut harus urunan menyewa kostum super hero, demi memerihakan pesta demokrasi. Iriandi dan petugas lainnya juga mengaku tidak masalah, meskipun harus panas-panasan mengenakan kostum tersebut, demi tingginya partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya.
"Ini kostum super heronya kita dapat sewa lewat online. Aslinya sih sumuk (panas) banget ini pakai kostum semacam ini. Tapi menghibur itu kan butuh pengorbanan," ujar Iriandi.
Panitia Pemungutan Suara di TPS 005 Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, berpakaian ala super hero di Avenger untuk menarik minat masyarakat menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4).
Salah seorang pemilih, Sindi Agustin Tanda (22) mengungkapkan, dirinya sangat terhibur dengan kreativitas petugas yang mengenakan kostum superhero tersebut. Selain kreatif, menurutnya tema yang dipilih juga cukup menghibur dan membuat suasana TPS lebih cair. Sehingga, masyarakat lebih rileks menyalurkan hak pilihnya, dan tida terburu-buru ingin meninggalkan TPS.
"Ini sangat kreatif, menghibur, dan layak ditiru di TPS-TPS lain. Ini sangat bisa menarik generasi milenial dan pemilih pemula untuk menyalurkan hak pilihnya," ujar Sindi.
Sindi pun meyakini, cara tersebut sangat efektif untuk menarik minat masyarakat agar mau menyalurkan hak pilihnya. Bahkan, menurutnya, masyarakat yang awalnya malas datang ke TPS, bida berubah pikiran setelah mengetahui petugas KPPS-nya menghadirkan upaya-upaya kreatif dalam upaya mengajak masyarakat menyalurkan hak pilihnya.
Warga lainnya, Suhadi (45) juga mengungkapkan hal serupa. Suhadi mengaku terhibur dengan kreativitas yang dilakukan para petugas KPPS di TPS tersebut. Dia pun meyakini, kreativitas tersebut bisa lebih meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.