Rabu 17 Apr 2019 16:38 WIB

Warga Gusuran Mudik ke Kampung Akuarium untuk Nyoblos

Warga Kampung Akuarium yang digusur pada 2016 kembali untuk menggunakan hak pilih.

Red: Nur Aini
Warga beraktivitas di Kampung Akuarium, Jakarta, Jumat (12/4/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warga beraktivitas di Kampung Akuarium, Jakarta, Jumat (12/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa warga mantan penghuni Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali ke lokasi penampungan untuk menggunakan hak pilihnya, Rabu (17/4).

Di lokasi penampungan tanah gusuran Kampung Akuarium itu terdapat dua tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2019, yaitu TPS 033 dan 040. TPS 033 terdiri atas sebanyak 211 orang daftar pemilih tetap (DPT). Sedangkan, TPS 040 terdiri atas 271 DPT.

Baca Juga

Dari sejumlah DPT itu, banyak di antaranya yang merupakan mantan penghuni Kampung Akuarium yang sekarang sudah tidak tinggal di sana akibat penggusuran pada 11 April 2016.

"Mereka yang sudah tidak tinggal di sini tapi harus kembali ke sini kalau mau nyoblos, karena DPT yang dipakai tahun 2014 masih terdaftar di Kampung Akuarium," kata salah satu tokoh masyarakat setempat Teddy Kusnendy.

Tetapi, menurut Teddy, tidak seluruh mantan penghuni kembali untuk mencoblos, dan berkurang sekitar 20 persen.

"Sebenarnya kami ingin mereka semua datang, tapi sebagian tidak ada kabar, mungkin sudah memilih di tempatnya masing-masing, yang kembali ke sini ada sekitar 50-70-an orang lah," ucap Teddy.

Salah satu dari mereka adalah Sampra, sejak terjadi penggusuran sampai saat ini ia tinggal di rusun Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, namun alamat kartu tanda penduduknya (KTP) masih terdaftar di Kampung Akuarium.

"Di rusun ada TPS tapi dari jauh-jauh hari saya dapat undangan dari KPU ditempel di pintu masing-masing untuk melaksanakan pemilu di Kampung Akuarium," kata Sampra.

Selain Sampra, ada juga Sarwanto yang bernasib sama, sejak terjadi penggusuran sampai saat ini ia tinggal di Bekasi namun juga masih terdaftar di Kampung Akuarium.

Sebenarnya, ia bisa saja mengurus administrasi untuk berpindah TPS di lokasi tempat tinggalnya saat ini, namun ia bersama keluarga tetap memilih untuk melaksanakan pemilu di Kampung Akuarium.

"Ya.. soalnya saya sudah enak di sini," kata Sarwanto.

Ke depannya mereka berharap kepada setiap pemimpin yang terpilih untuk dapat menyelesaikan persoalan di Kampung Akuarium.

"Di sini kumuh tapi ekonomi kita tidak lumpuh, kalau di rusun kemana-mana jauh saya tidak ada kendaraan. Harapannya mudah-mudahan pemerintah yang terpilih segera mengurus Kampung Akuarium sehingga saya bisa kembali tinggal di sini," kata Sampra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement