Rabu 17 Apr 2019 18:37 WIB

Pemilu Tingkatkan Konsumsi

Libur panjang dan promo pemilu mendorong konsumsi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
promo blanja dot com
Foto: ril
promo blanja dot com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan umum 2019 berdekatan dengan akhir pekan dan libur Isra Mi'raj. Ini menjadi peluang positif untuk meningkatkan konsumsi. Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menyampaikan pasar fisik terstimulus positif.

"Saya melihat pemilu kali ini membawa kecenderungan peningkatan konsumsi," kata dia pada Republika.co.id, Rabu (17/4).

Baca Juga

Bhima mengatakan libur panjang dan banyaknya promo di hari pencoblosan membawa dampak bagus. Ia melihat dengan pemberian waktu libur di hari pemilu membuat masyarakat bisa bepergian dan berlibur.

"Sehabis mencoblos mereka keluar, jalan-jalan, bahkan bisa keluar kota, ini bagus untuk meningkatkan konsumsi," kata Bhima.

Konsumsi membuat perekonomian bergerak ke sentimen positif. Ia juga melihat tidak ada aktivitas mengkhawatirkan seperti bentrok atau konflik yang masif. Sehingga semakin meningkatkan citra baik.

Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrowi mengatakan pemilu kali ini berjalan dengan meriah. Ia mengaku memantau banyak daerah di Jakarta dan melihat antusiasme warga yang luar biasa, termasuk dalam memanfaatkan promo-promo mulai dari harga spesial, buy one get one, minuman gratis, dan lain-lain. 

Ia sendiri memanfaatkan waktu untuk memantau TPS dan mengawal, memastikan agar pemilu berjalan lancar dengan nyaman. "Ini hari yang menyenangkan, semua orang berbondong-bondong keluar rumah, ngajak keluarga, ngajak teman, ngajak anak-anak, saya lihat wajah mereka betul-betul senang, ceria," kata Imam saat mendatangi TPS 01 Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement