REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pemilu dengan aman dan lancar. PBNU juga berpesan agar panasnya gejolak sebelum pemilu agar bisa kembali berdamai, baik dengan saudara, teman dan tetangga.
“Alhamdulillah berjalan dengan baik, aman, nyaman. Bagi sekeluarga yang beda pilihan maka anggap saja seperti memilih kopi dan teh. Maka nikmat-nikmat saja rasanya,” kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud dalam sambungan telepon dengan Republika.co.id, Kamis (18/4).
Begitu pun perbedaan dengan para tetangga di tingkat RT dan RW, menurut Marsudi, saat ini sudah waktunya dihentikan. Karena pemilu telah usai dilaksanakan dengan tertib dan nyaman. “Setelah perbedaan (pilihan) sudah dilaksanakan kemarin, nah sekarang itu menyatu lagi, biasa lagi,“ pesannya.
Menurutnya, tidak ada yang tidak baik dalam pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan-pemilihan lainnya. Masyarakat pun memilih berdasarkan keyakinan mereka bahwa pilihannya memang baik.
“Ketika keyakinan kita sudah baik ya itu keyakinannya. Karena memilih keduanya itu tidak haram, jadi barang mubah semua, maka tidak perlu dipertentangkan sebagaimana kita mau (pilih) minum kopi atau teh, gitu kan,” kata dia.
Begitupun saat perhitungan hasil KPU keluar nanti, Marsudi berpesan agar baik capres cawapres maupun pendukungnya bisa menerima dengan lapang dada dan tawakkal (menyerahkan sepenuhnya kepada Allah). “Kami pesankan kepada para pemilih yaitu masyarakat yang telah memilih apapun pilihannya ini adalah sebuah rutinitas biasa yang jika pun belum menang hari ini ada lima tahun ke depan. Intinya setelah kita memilih kita tinggal tawakkal kepada Allah,” ungkapnya .
Satu lagi kata dia, yang perlu diingat bahwa Allah yang telah memberikan kekuasan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. “Serta bagi yang dipilih saya harapkan dengan demikian yang penting tidak perlu memobilisasi massa untuk bagaimana atau menekan yang penting kita sudah melaksanakan (pemilihan) itu,” ucapnya. Bagi pihak pelaksana, dia mengatakan, diharap dapat bertindak seadil-adilnya, melaksanakan sesuatu yang sesuai hukum sehingga tidak ada kecurangan.