REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pernyataan Jack Ma, pendiri marketplace raksasa asal Cina, Alibaba memicu perdebatan di negaranya. Jack Ma mengatakan anak muda harus bekerja selama 12 jam sehari dan enam hari dalam sepekan jika mereka ingin sukses secara finansial.
Di Cina, pernyataan itu menimbulkan perdebatan tentang keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jack Ma adalah salah satu orang terkaya di negaranya.
Komentarnya tersebut dikecam sekaligus didukung oleh banyak masyarakat Cina. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Cina yang kian matang. Negara dengan populasi terbesar di dunia itu sudah memasuki periode perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pada Jumat (19/4), surat kabar yang dikelola pemerintah Cina, People Daily menerbitkan editorial yang mengatakan meminta pekerja untuk lembur mencerminkan arogansi manajemen. Praktik itu juga dinilai tidak praktis dan tidak adil bagi para pekerja.
Masyarakat Cina yang mengecam pernyataan Jack Ma di internet menyalahkan kerja lembur menjadi penyebab rendahnya angka kelahiran Negara Tembok Raksasa itu. Menanggapi kritikan tersebut, Ma mengatakan bekerja seharusnya membahagiakan. Dalam bekerja seseorang juga belajar, merefleksikan hidupnya dan mengembangkan diri.