REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beserta istrinya, Melania untuk berkunjung ke Tokyo pada 25-28 Mei 2019. Presiden Trump beserta istri akan menjadi tamu negara pertama yang bertemu dengan Kaisar Jepang yang baru, setelah Putra Mahkota Naruhito aksesi pada 1 Mei 2019.
"Kami mengundang presiden (Trump dan istrinya) sebagai tamu negara pertama di era baru, Reiwa. Ini melambangkan ikatan yang tak tergoyahkan antara Jepang dan AS," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers seperti dilansir Nippon.com, Jumat (19/4).
Yoshihide mengatakan, Perdana Menteri Abe akan mengadakan pertemuan puncak dengan Trump untuk memperdalam aliansi bilateral. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai kebijakan-kebijakan bersama antara kedua negara.
"Kami berharap bahwa kemitraan global Jepang-AS yang berkontribusi untuk membangun perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan dunia akan semakin didukung," kata Yoshihide.
Trump dan Abe diperkirakan akan menegaskan kembali kerja sama mereka dalam menangani denuklirisasi Korea Utara (Korut), dan penculikan warga negara Jepang oleh agen-agen Korut pada 1970an dan 1980an. Selain itu, kedua pemimpin negara juga akan membahas perdagangan karena pada September lalu mereka meluncurkan negosiasi untuk pakta bilateral.
Japan Times melaporkan, kunjungan Trump menandakan upaya pemerintah untuk menunjukkan kekuatan hubungan Jepang-AS. Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya menyatakan, AS merupakan negara paling penting bagi Jepang.
"Trump adalah (tamu asing) yang paling cocok untuk bertemu dengan kaisar baru," ujar sumber tersebut.
Selain bertemu dengan kaisar baru, Trump juga akan kembali mengunjungi Jepang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka pada akhir Juni 2019. Dengan demikian, Trump akan mengadakan dua kali kunjungan ke Jepang dalam waktu yang berdekatan.
Sebelumnya, Presiden Trump mengunjungi Jepang sebagai tamu negara pada November 2017. Namun, kunjungannya kali ini cukup spesial karena Trump akan menerima kehormatan yang lebih tinggi untuk diperlakukan sebagai tamu negara.