Jumat 19 Apr 2019 15:24 WIB

Muslim Swedia Jadi Sasaran Kejahatan Kebencian di Internet

Setengah dari kejahatan kebencian di internet menyasar Muslim di Swedia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Muslim Swedia (ilustrasi)
Foto: EPA/Fredrik Sandberg
Muslim Swedia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Setengah dari kejahatan kebencian di internet menyasar Muslim di Swedia pada 2017-2018. Data tersebut diungkapkan oleh Online Hate Speech Monitor.

Manajer Online Hate Speech Monitor, Tomas Aberg mengatakan, berdasarkan laporan polisi menunjukkan bahwa tingkat kejahatan rasial yang dilakukan melalui internet melonjak dua kali lipat selama periode tersebut. Kejahatan serupa di periode yang sama juga melonjak sebanyak tiga kali lipat di kota-kota utara. 

Baca Juga

"Sebanyak 50 persen dari kejahatan ini dilakukan terhadap Muslim, 22 persen terhadap pencari suaka, dan 21 persen terhadap keturunan Afrika," ujar Aberg di saluran televisi pemerintah Swedia, SVT, Jumat (19/4).

Aberg mengatakan, jumlah kejahatan semacam itu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya penggunaan media sosial. Menurutnya, kejahatan ini dapat menjadi ancaman bagi demokrasi. 

Aberg mencatat, kejahatan rasial umumnya dilakukan oleh orang-orang di atas usia 50 tahun. Sebanyak 83 persen pelakunya adalah laki-laki, dan 17 persen adalah perempuan. Selain itu, 459 orang telah menerima hukuman karena kejahatan rasial pada tahun lalu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement