REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ahmad Safari (57 tahun), ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung meninggal dunia pada Jumat (19/4) pagi. Korban meninggal dunia setelah memergoki komplotan pencuri yang menggunakan senjata api (senpi) rakitan.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Lampung, Jumat (19/4), korban Ahmad Safari meninggal setelah memergoki komplotan pencuri di sekitar rumahnya. Korban mendapat tembakan timah panas dari pelaku pencuri dari senpi rakitannya.
Kejadian tersebut, menurut warga yang membawa korban ke rumah sakit, murni tindak kriminalitas, dan bukan terkait dengan penyelenggaraan pemilu yang telah selesai di tingkat Tempat Pemungutan Suara. Sehari-hari, korban karyawan swasta. Korban mendapat tembakan timah panas di bagian perut sebelah kiri, setelah pencuri panik bertemu korban.
“Iya betul, kejadian dini hari pagi menjelang subuh,” kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi Republika.co.id di Bandar Lampung, Jumat (19/4).
Menurut dia, saat ini, korban masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung. Petugas Polres Lampung Utara sudah mengumpulkan bukti di tempat kejadian perkara untuk dilakukan penyidikan. “Bukti-bukti di lapangan untuk dilakukan penyidikan tentang ciri-ciri pelaku, modus operandi, dan pengejaran pelaku curat,” katanya.