REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kain batik karya mustahik dari Tuban di Jawa Timur dipamerkan dalam ajang perlombaan Puteri Kartini 2019 di Hall Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta pada Sabtu, (20/4). Sebelumnya para mustahik tersebut diberdayakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru, mengatakan para mustahik pengrajin batik diharapkan bertambah semangat setelah karya mereka ditampilkan di acara tingkat nasional. Baznas juga berharap mereka semakin bangga berkarya karena telah ikut melestarikan budaya Indonesia.
"Kain Batik Tuban ini beberapa kali pernah dipamerkan dari skala nasional hingga bertaraf internasional, pada kesempatan kali ini batik hasil karya mustahik binaan Baznas ikut serta dalam ajang Puteri Kartini 2019," kata Randi kepada Republika.co.id, Sabtu (20/4).
Ia menyampaikan, masih banyak pengrajin batik yang tidak sejahtera dan berada dalam garis kemiskinan. Padahal mereka memiliki bakat membuat batik, hanya saja mereka tidak memiliki modal.
Maka Baznas mengembangkan program Zakat Community Development (ZCD) dengan memanfaatkan segala sumber daya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mustahik. Kini para pengrajin batik tersebut sudah mengalami peningkatan pendapatan. Mereka sedang dalam proses keluar dari garis kemiskinan.
"Kain batik karya mustahik ini juga kelebihannya menerapkan konsep ramah lingkungan, produknya menggunakan pewarna alam dan ecofashion," ujarnya.
Pada ajang Puteri Kartini 2019, kain batik dan tenun dari Tuban hasil karya mustahik tersebut ditampilkan dan dipakai oleh 10 finalis. Pada akhir 2018 lalu, kain batik itu juga dipamerkan oleh model-model pada kegiatan Eco Fashion Week Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.