REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekaligus calon presiden (capres) pejawat, membantah isu yang menyebutkan adanya kekhawatiran pengusaha di dalam negeri akibat adanya saling klaim kemenangan antara dua kubu capres-cawapres. Klaim kemenangan pertama memang disampaikan oleh capres 02, Prabowo Subianto dengan angka keterpilihan lebih dari 62 persen. Sementara klaim dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf disampaikan secara organisasi, bukan oleh Jokowi sendiri.
"Ah enggak, wong kita santai semua, gimana sih. Kita semua kembali kepada kehidupan sehari-hari kita, kerja keras, kembali membangun negara ini," jelas Jokowi usai bersantap siang bersama Ketua TKN Erick Thohir di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
Jokowi pun meminta masyarakat kembali bersatu pascapilpres yang cukup dinamis. Ia menyebut, perbedaan pilihan politik lumrah terjadi dalam pesta demokrasi. Namun ia meminta semua rakyat kembali menghilangkan sekat perbedaan pilihan dan melanjutkan membangun bangsa.
"Perbedaan pilihan biasa dalam pesta demokrasi, tapi kehendak rakyat sudah ditentukan 17 april yang lalu. Sehingga kita nunggu penghitungan resmi dri KPU," jelas Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Ketua TKN Erick Thohir juga meyakini capres Prabowo Subianto pada akhirnya akan menerima rekapitulasi suara yang disodorkan oleh KPU. Erick yakin, Prabowo adalah sosok pemimpin yang percaya akan data.
"Fakta yang ada beliau akan melihat dan mempertimbangkan. Saya rasa beliau bukan pemimpin yang ingin memporak-porandakan Indonesia lah, tinggal pada saat yang tepat kita kumpul ya," kata Erick.
Sebetulnya klaim kemenangan telah dilakukan kedua kubu, baik 01 dan 02. Pernyataan kemenangan oleh TKN dilakukan pada Jumat (19/4) malam oleh Ketua Harian TKN Moeldoko. Meski begitu, Jokowi sendiri sebelumnya lebih memilih untuk menunggu hasil perhitungan dari KPU kendati sejumlah perhitungan cepat beberapa lembaga survei menyatakan dirinya dan Kiai Maruf Amin unggul di Pilpres 2019.
Sementara itu, capres dan cawapres 02, Prabowo-Sandiaga sudah mendeklarasikan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2014. Prabowo menegaskan, bersama Sandiaga Uno memenangkan hasil Pilpres 2019 dengan angka keterpilihan lebih dari 62 persen.