REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 750 aktivis perubahan iklim yang memblokir beberapa jalan terkenal di London telah ditangkap selama enam hari terakhir. Sebelumnya pada Jumat (19/4) lalu, sudah 682 aktivis yang ditangkap.
Polisi mengatakan, protes yang digelar oleh kelompok iklim Extinction Rebellion selama beberapa hari tersebut mengganggu perjalanan ke pusat Kota London. Termasuk di Marble Arch dan Jembatan Waterloo.
Para aktivis itu juga memblokir distrik perbelanjaan Circus Shopping. Hanya saja pada Sabtu (20/4) pukul 17.00 waktu setempat, jalan-jalan sudah dibersihkan oleh polisi sehingga lalu lintas kembali lancar.
Extinction Rebellion menggelar aksi tersebut demi memaksa pemerintah Inggris mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol pada 2025 mendatang. Hal itu sebagai upaya mencegah krisis iklim global.
Polisi Metropolitan London menyatakan, sebanyak 28 dari seluruh aktivits yang ditangkap didakwa dengan pelanggaran. "Protes itu menyebabkan gangguan menyedihkan," ujar Komisaris Polisi Metropolitan Cressida Dick seperti dikutip Reuters, Ahad, (21/4).
Police membersihkan barang-barang yang digunakan oleh aktivis perubahan iklim yang tergabung dalam Extinction Rebellion, Sabtu (20/4). (EPA-EFE/NEIL HALL)
Ia menyebutkan, sekarang ada 1.500 petugas polisi yang bertugas menertibkan jalan. Jumlah tersebut sudah ditambah dari sebelumnya hanya 1.000 petugas.
Wartawan Reuters melaporkan, di Jembatan Waterloo yang menghubungkan London selatan dan pusat, polisi telah membersihkan spanduk aksi. Hanya saja sekitar pukul 17.20 waktu setempat, daerah itu masih terlihat penuh dengan aktivis.
Polisi lalu menegaskan, protes hanya diperbolehkan berlanjut di Marble Arch. "Saya punya satu pesan bagi para demonstran, tolong pergi ke Marble Arch, di sana Anda bisa protes secara sah. Hentikan protes Anda yang melanggar hukum dan jika Anda tidak ingin pergi ke Marble Arch, maka pulanglah," tegas Dick.