Ahad 21 Apr 2019 06:36 WIB

Suara PKS Melejit di Riau, Nama UAS Disebut

PKS Riau memprediksi meraih lima kursi di DPR RI.

Relawan mengentri data dan pindai form C1 hitung cepat berbasis aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (SITUNG) Pemilu tahun 2019 KPU Se-Provinsi DKI Jakarta, Sabtu, (20/4).
Foto: Republika/Prayogi
Relawan mengentri data dan pindai form C1 hitung cepat berbasis aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (SITUNG) Pemilu tahun 2019 KPU Se-Provinsi DKI Jakarta, Sabtu, (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Riau memprediksi mendapat lima kursi di DPR RI dari daerah pemilihan Riau I dan II. Sementara untuk DPRD Provinsi Riau, PKS diprediksi memperoleh 14 kursi pada Pileg 2019 ini.

Hal tersebut didapat dari rekapitulasi internal partai yang menyebutkan PKS di posisi tertinggi di Provinsi Riau, dengan capaian 21 persen suara.

Baca Juga

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Riau Hendry Munief dalam tasyakuran Miladke-21 PKS, Sabtu, bersyukur atas pencapaian yang signifikan dari suara partai jika dibandingkan Pileg sebelumnya.

"Berdasarkan rekap C1, hari ini kita berada di angka 21 persen dan ini tertinggi di Riau. Alhamdulillah ini wujud kecintaan masyarakat kepada PKS. Kami sangat bersyukur suara PKS naik lima kali lipat dibanding pileg sebelumnya. Namun begitu, rekapitulasi terus berjalan, Kami akan kawal terus perolehan suara kita hingga ke KPU," ujar Hendry Munief.

Dia memprediksi, PKS dapat lima kursi DPR RI untuk Dapil Riau I dan II. Sementara untuk DPRD Provinsi Riau berpotensi 14 kursi, dan masing-masing dapil kabupaten-kota di prediksi mendapatkan jatah masing-masing dua kursi.

Sementara, jika dibandingkan Pileg lima tahun lalu, PKS hanya mengirimkan satu legislator untuk duduk di DPR RI, dan tiga legislator untuk duduk di DPRD Riau.

Kunci keberhasilan menaikkan perolehan suara partai, sebut dia, tak terlepas program yang ditawarkan kepada masyarakat. Program itu adalah berlaku surat izin mengemudi (SIM) seumur hidup, bebas pajak kendaraan, bebas pajak untuk warga berpenghasilan di bawah Rp8 juta, dan RUU perlindungan ulama dan simbol agama.

Tergabung dalam koalisi pendukung capres nomor urut 02,Prabowo-Sandi, membuat elektabilitas PKS juga naik di lumbung suara keduanya.

"Momentum politik dan program, saya rasa keduanya cukup membuat nama PKS semakin besar di masyarakat. Termasuk dukungan UstadzAbdul Somad yang menjadi pertimbangan masyarakat, respons masyarakat sangat positif dan luar biasa akan hal ini,"ucapnya

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement