REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengecam keras aksi pengeboman yang menghantam gereja dan hotel di Sri Lanka, Ahad (21/4) sekitar pukul 09:00 pagi waktu setempat. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenlu, Arrmanata Nasir.
Selain kecaman terhadap aksi pelaku, pemerintah dan rakyat Indonesia juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarga. Nasir mengungkapkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo terus memantau perkembangan situasi pascainsiden tersebut.
KBRI setempat juga telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan berbagai perhimpunan warga negara Indonesia (WNI) di sana. Lebih lanjut, hingga saat ini belum ada laporan tentang adanya WNI yang turut menjadi korban.
"Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," ujar Arrmanatha Nasir dalam pernyataan yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/4).