Senin 22 Apr 2019 03:55 WIB

Trump Sempat Keliru Tulis Jumlah Korban Ledakan Sri Lanka

Presiden AS Donald Trump sempat keliru menulis jumlah korban ledakan Sri Lanka

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC-- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunggah sebuah cuitan di Twitter untuk berbelasungkawa pada mereka yang terkena dampak ledakan Sri Lanka, Ahad (22/4). Awalnya Trump salah mengklaim jumlah korban yang tewas di negara Asia Selatan tersebut.

Menurut beberapa laporan media, seperti yang dilansir dari USA Today, Ahad (21/4), Trump menulis setidaknya 138 orang tewas dalam serangan terkoordinasi karena jumlah kematian diperkirakan akan meningkat. Sementara Associated Press dan laporan CNN mengungkapka, ratusan orang terluka dalam serangkaian ledakan yang menargetkan gereja dan hotel yang sering dikunjungi wisatawan di sekitar ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Baca Juga

“Belasungkawa tulus dari orang-orang Amerika Serikat pada orang-orang Sri Lanka atas serangan teroris yang mengerikan di gereja-gereja dan hotel-hotel yang telah menewaskan sedikitnya 138 juta orang dan 600 lainnya terluka parah. Kami siap membantu,” kata Trump melalui Twitter.

Orang nomor satu di Amerika Serikat itu kemudian menghapus tweet asli dan menambahkan versi koreksi ‘dengan hampir 140 orang yang tewas dalam ledakan itu’. Kicauan Trump datang beberapa jam setelah Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengeluarkan pertanyaannya di Twitter yang memperingatkan agar tidak menyebarkan laporan yang belum diverifikasi.

“Saya menyerukan pada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat. Harap hindari menyebarkan laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasi situasi ini,” kata Wickremesinghe.

Serangkaian pemboman terkoordinasi menyerang gereja dan hotel di Sri Lanka pada Ahad (21/4). Ledakan ini menewaskan 207 orang dan merupakan serangan terburuk di Sri Lanka sejak akhir perang saudara 10 tahun lalu.

Sedikitnya 450 orang terluka setelah negara kepulauan itu dilanda delapan ledakan total. Sebagian besar korban adalah orang Sri Lanka dan tewas saat menghadiri kebaktian Paskah.

Tiga bom lainnya menghantam hotel-hotel mewah, yakni Cinnamon Grand, Kingsbury, dan Shangri-La. Hotel-hotel tersebut terletak di jantung ibu kota Kolombo. Insiden itu menewaskan sedikitnya 35 orang asing, di antaranya turis Jepang, Belanda, Cina, Inggris, Amerika, dan Portugis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement