REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang disinergikan dengan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian Palestina di Yordania. Bantuan yang disalurkan berupa klinik, peralatan untuk klinik dan obat-obatan.
Anggota Baznas, Irsyadul Halim mengatakan, bantuan disalurkan ke Hettien Camp yang dibangun pada tahun 1968. Pengungsian yang terletak di Provinsi Zarka itu menampung 54.876 orang pengungsi. Para pengungsi di sana tidak memiliki pendapatan yang cukup sehingga sangat bergantung pada bantuan dari luar.
"Terdapat empat klinik di mana dua di antaranya dikelola UNRWA dan dua klinik lainnya dikelola Jordan Medical Aid for Palestinians (JMAP), bantuan Baznas untuk kamp ini dalam bentuk obat-obatan," kata Irsyadul melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (22/4).
Ia menyampaikan, bantuan Baznas juga disalurkan ke Gaza Camp yang dibangun tahun 1968 di Provinsi Jerash. Sebanyak 37 ribu orang pengungsi menetap di sana. Para pengungsi tergolong sangat miskin dibandingkan dengan pengungsi di kamp lain.
Di Gaza Camp masih minim akses pendidikan, infrastruktur, dan layanan publik lainnya. Sehingga mengakibatkan kualitas hidup pengungsi kurang baik. Terdapat dua klinik yang dibangun UNRWA dan JMAP di Gaza Camp.
"Bantuan Baznas diberikan di Gaza Camp dalam bentuk obat-obatan," ujarnya.
Baznas juga menyalurkan bantuan ke Alwehdat Camp yang dibangun tahun 1955 di Provinsi Amman. Sebanyak 58.311 pengungsi tinggal di sana. Kamp tersebut dikenal sebagai kamp dengan jumlah pengungsi terbanyak di Yordania.
Baznas dan Jordan Medical Aid for Palestinians (JMAP) meresmikan Klinik mata dan klinik THT di Yordania untuk pengungsi Palestina.
Di Alwehdat Camp terdapat dua klinik dan 19 klinik swasta. Di sana ada satu pusat rehabilitasi untuk difabel yang mayoritas anak-anak. Serta ada klinik pendengaran untuk memberikan bantuan alat pendengaran.
"Bantuan Baznas diberikan di Alwehdat Camp khususnya untuk pusat rehabilitasi dan klinik pendengaran dalam bentuk peralatan dan bahan untuk klinik seperti matras, perban, otoskop, papan braille dan sebagainya," jelas Irsyadul.
Irsyadul mengatakan, bantuan Baznas selanjutnya disalurkan ke Altalbiyeh Camp yang dibangun pada tahun 1968 di sebelah selatan Kota Amman. Sebanyak 25.000 orang pengungsi menghuni kamp tersebut. Terdapat dua klinik dan satu pusat rehabilitasi untuk difabel, khususnya anak-anak. Bantuan Baznas diberikan di kamp tersebut dalam bentuk penyediaan klinik mata dan klinik THT.