REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— Gubernur Banten Wahidin Halim memberikan hadiah kadeudeuh (bonus) sebesar Rp 10 juta kepada Qadarasmadi Rasyid, juara II Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Internasional 2019, dalam cabang tilawah dan tartil yang digelar di Kuwait.
Pemberian kadeudeuh dilakukan saat apel peringatan Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (22/4).
Atas prestasi Qadar, Gubernur berharap bisa menjadi motivasi dan semangat seluruh pegawai dan masyarakat Banten umumnya untuk senantiasa menerapkan nilai-nilai Alquran dalam setiap pekerjaan dan seluruh aspek kehidupannya.
"Saya secara pribadi merasa bangga dengan prestasi yang diraih salah satu masyarakat Banten di kelas Internasional. Artinya, Banten diperhitungkan dalam pembangunan agama khususnya dibidang Alquran," tutur Gubernur.
Qadarasmadi Rasyid merupakan salah satu peserta MTQ internasional cabang tilawah dan tartil dewasa dari kafilah Indonesia. Dirinya mengikuti kompetisi tersebut sejak 9 hingga 17 April. Qadar berhasil menempati posisi juara 2 pada cabang tersebut sekaligus mengalahkan peserta dari 90 negara lainnya.
Gubernur ingin mencanangkan program membaca Alquran di desa dan kecamatan. Hal itu penting karena menurutnya segala sesuatu yang terjadi dan dilakukan harus kembali pada nilai-nilai Alquran.
Gubernur menginginkan agar Alquran tidak sekadar lantunan yang disampaikan dalam setiap ayatnya, namun berbagai peristiwa dan makna yang diceritakan harus menjadi pedoman hidup bagi umat manusia.
"Kita jadi suami, istri, pejabat, pegawai itu semuanya sudah termaktub dan tercuat dalam Alquran. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai tadi, kita bisa menikmati kehidupan dunia dan akhirat dengan baik," jelasnya.
Qadarasmadi Rasyid mengaku berterimakasih atas penghargaan dan perhatian yang diberikan Gubernur Banten. Qadaraamadi bersyukur, dapat memberikan kebanggaan dan membawa harum nama Indonesia yang dia persembahkan untuk masyarakat Indonesia khusuanya Banten.
Namun dia berharap, prestasi yang telah diraihnya tersebut dapat dijadikan motivasi bagi seluruh masyarakat Banten khususnya dan umumnya rakyat Indonesia untuk lebih membudayakan membaca Alquran serta mempelajarinya lebih dalam.
Dia mengaku takjub dengan penghargaan masyarakat Kuwait terhadap orang yang mau belajar agama dan Alquran. Ketika MTQ dilaksanakan, suasana Kuwait terasa begitu khidmat.
Bahkan, masyarakat Indonesia yang menetap di sana, anak-anaknya selalu menyetorkan hafalan Alquran kepada imam besar dan setiap hafalan dihadiahi dinar (mata uang Kuwait).”Alhamdulillah Banten diperhitungkan dalam kompetisi tilawah Alquran,” tutur warga Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan itu.