Selasa 23 Apr 2019 09:43 WIB

Kemenpora Dukung Gerakan Revolusi Mental

Banyak cara dilakukan untuk mewujudkan revolusi mental.

Kegiatan Gathering Positif Bermedia Sosial terus dilakukan Kemenko PMK bersama admin media sosial Kementerian/Lembaga termasuk Kemenpora hingga penggiat media sosial, komunitas, serta organisasi kepemudaan seperti Purna Paskibraka dan Pramuka.
Foto: kemenpora
Kegiatan Gathering Positif Bermedia Sosial terus dilakukan Kemenko PMK bersama admin media sosial Kementerian/Lembaga termasuk Kemenpora hingga penggiat media sosial, komunitas, serta organisasi kepemudaan seperti Purna Paskibraka dan Pramuka.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementrian Pemuda dan Olahraga mendukung kegiatan revolusi mental. Kegiatan Gathering Positif Bermedia Sosial terus dilakukan Kemenko PMK bersama  admin media sosial Kementerian/Lembaga termasuk Kemenpora hingga penggiat media sosial, komunitas, serta organisasi kepemudaan seperti Purna Paskibraka dan Pramuka.

Pada Senin (22/4), giliran kota Surabaya menjadi tempat diadakan acara tersebut. Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida pada acara tersebut menyampaikan saat ini, media sosial menjadi kebutuhan 'wajib' di kalangan masyarakat. Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, pedagang hingga politisi, semua mengakses medsos.

Baca Juga

"Oleh karenanya, perlu dibangun kesadaran kuat untuk memanfaatkan medsos sebagai sarana yang produktif, bukan sebaliknya dipenuhi fitnah, hoaks, dan yang lain," katanya.

 

Menurut dia, media sosial seharusnya digunakan untuk makin merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa, bertukar informasi yang bermanfaat dan pada gilirannya dapat berkontribusi pada pembangunan."Melalui pertemuan ini saya sangat berharap nilai-nilai strategis Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Rotong mampu dipahami peserta dan sikap/perilaku kita mencontohkan perilaku melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu," harap Nyoman.

 

Pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan sebab Surabaya telah banyak capaian prestasi dalam aspek pelayanan publik. Misalnya, transportasi umum Bus Suroboyo yang sistem pembayarannya menggunakan sampah plastik sebagai upaya menjaga kebersihan dan lingkungan hidup yang selaras dengan Gerakan Indonesia Bersih, serta Command Center Kota Surabaya yang melayani aduan warga Surabaya 24 jam sebagai implementasi Gerakan Indonesia Melayani.

 

Gerakan Indonesia Bersih dan Indonesia Melayani merupakan salah satu dari lima bagian dari payung besar Gerakan Nasional Revolusi Mental yang aktif digaungkan oleh pemerintah saat ini. “Silakan nanti melihat secara langsung manajemen pelayanan publik yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya, semoga capaian positif yang telah diraih Surabaya dapat disebarluaskan oleh para peserta," kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

 

Di dalam rangkaian kegiatan ini para peserta yang hampir sebagian besar adalah pemuda, mendapatkan pemahaman mendasar Gerakan Nasional Revolusi Mental dari berbagai narasumber yang tak asing lagi di era digital saat ini, seperti Prof. Paulus Wirutomo (Perwakilan Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental), iBob Tarigan  (konten kreator Cameo Project), Akhyari (Good News From Indonesia), dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

 

Sebagai aksi nyata penerapan GNRM, di akhir acara, para peserta berkesempatan melakukan kunjungan lapangan menggunakan Bus Suroboyo ke Mal Pelayanan Publik yang di dalamnya terdapat Berbagai Pusat Pelayanan Publik Terpadu, Command Center 24 jam, hingga co working space yang di dalamnya banyak dimanfaatkan anak muda Surabaya untuk berkarya.

 

Peserta sangat terkesan dan bersemangat mengikuti kegiatan ini, Seperti yang diutarakan Agus Andrianto, anggota Pramuka Kwarda Jatim yang turut hadir. Menurut dia, kegiatan ini sangat positif. Apalagi media sosial saat ini penuh dengan sampah digital.

"Di samping itu dari seharian kegiatan ini juga ada masukan yang harus kita lakukan, bukan sekedar teori tapi ada yang bisa kita lakukan, dicontohkan dari pemerintah Surabaya, melalui (teknis operasional) Bus suroboyo dengan menukarkan sampah plastik (dengan tiket bus) sejalan dengan upaya pemerintah (menyukseskan) Gerakan Indonesia Bersih," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement