REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Guyana. Negara yang terletak di pesisir utara Amerika Selatan itu adalah rumah bagi sekitar 92 ribu umat Islam. Menurut data Pew Research Center, pada Oktober 2009, populasi kaum Muslim di negera yang berbatasan dengan Suriname di sebelah timur, Brasil di selatan, Venezuela di barat, dan Samudra Atlantik di utara itu mencapai 12 persen.
Dakwah dan syiar Islam di Guyana kian menggeliat. Baru-baru ini, komunitas Muslim Guyana melalui Komite Nasional Penghargaan Islam memberikan penghargaan kepada dua organisasi Muslim Kanada atas kontribusi mereka terhadap pengembangan syiar Islam di negara itu.
Penghargaan itu diberikan kepada Sunnatul Masjid Ontario, Kanada, dan Human Concern International (HCI), semacam organisasi kemanusiaan berbendera Kanada. HCI telah membantu meringankan penderitaan Muslim Guyana. Sejak 1980, organisasi itu telah menyuntikkan dana sebesar 90 juta dolar untuk memfasilitasi proyek pembangunan berkelanjutan di Guyana.
Umat Islam merasakan efek dari bantuan tersebut. Yang terpenting lagi, bantuan itu memperkuat keberadaan organisasi Islam dalam menjalankan syiar dakwah di negara ini, papar salah seorang anggota komite seperti dikutip laman guyanachronicle.com. HCI telah memberikan bantuan dalam berbagai bidang, seperti keuangan, kesehatan, pertanian, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Lewat proyek pembangunan tersebut, komunitas Muslim Guyana menjadi lebih mandiri.
Sunnatul Masjid Ontario Kanada secara konsisten pun memberikan kontribusi bagi kesejahteraan Muslim. Masjid yang berlokasi di Danforth Avebuem Kanada ini secara rutin memberikan bantuan dana untuk membiayai proyek dan kegiatan organisasi Muslim Guyana.