Selasa 23 Apr 2019 13:32 WIB

Jepang Cari Cara Atasi Dampak Sanksi AS ke Iran

AS menghentikan keringanan yang diberikan kepada importir minyak Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Minyak Iran/ilustrasi
Foto: uskowioniran.com
Minyak Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko mengatakan negaranya akan menekan dampak keputusan Amerika Serikat (AS) untuk tidak memperpanjang keringanan yang diberikan kepada importir minyak Iran. Belum diketahui bagaimana cara Jepang mengatasi persoalan tersebut.

"Kami akan memperhatikan dengan cermat pasar minyak internasional dan bertukar pandangan dengan perusahaan Jepang yang terlibat dalam impor minyak mentah dan mungkin akan mengambil langkah yang dibutuhkan," kata Seko, Selasa (23/4). 

Baca Juga

Pada Senin (22/4) kemarin, AS meminta seluruh pembeli minyak Iran untuk menghentikan aktivitasnya per 1 Mei atau mereka akan mendapatkan sanksi. Langkah itu untuk menghambat pendapatan minyak Iran dan menaikkan harga minyak dunia. 

Jepang merupakan salah satu negara yang sebelumnya mendapat keringanan membeli minyak Iran. Seko mengatakan Jepang, konsumen minyak terbesar nomor empat di dunia telah mengurangi ketergantungan pasokan minyak Iran. Ia menambahkan kini Iran hanya menyumbang 3 persen dari total pembelian minyak Jepang.    

Amerika Serikat kembali memberlakukan sanksi ekspor minyak Iran pada November tahun lalu. Setelah Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Kesepakatan yang ditanda tangani Iran dan enam kekuatan global. 

Delapan negara termasuk Cina, India, dan Jepang mendapatkan keringanan untuk membeli minyak Iran selama enam bulan. Sebelumnya, mereka berharap keringanan itu diperpanjang. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement