REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 23 April dirayakan dunia internasional sebagai Hari Buku Dunia. Salah satu penerima Tokoh Perubahan Republika 2019, Yenny Wahid, mengajak para generasi milenial untuk banyak membaca buku- buku sejarah bangsa.
"(Generasi milenial) baiknya membaca buku-buku sejarah bangsa untuk meneguhkan rasa kebangsaan kita," ujar Yenny Wahid kepada Republika.co.id, Selasa (23/4).
Sementara itu untuk buku-buku agama, Direktur Wahid Foundation ini menyarankan untuk membaca buku Prof Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal. Beberapa bukunya yang terkenal antara lain 'Deradikalisasi Pemahaman Alquran dan Hadis', 'Rethinking Pesantren', dan 'Argumen Kesetaraan Gender'.
Selain itu, buku Dr Nadirsyah Hosen juga dinilai menarik dan edukatif untuk anak-anak muda. Beberapa contoh bukunya antara lain 'Saring Sebelum Sharing' dan 'Islam Yes, Khilafah No!'.
Yenny Wahid yang merupakan aktivis pemberdayaan wanita dan toleransi umat beragama dikenal sangat menyukai membaca buku. Tidak hanya karya dalam negeri, ia juga penggemar buku-buku asing.
"Banyak buku-buku yang berkesan yang saya baca. Kalau di Indonesia buku-bukunya Pramudya Ananta Toer, kalau di luar negeri judulnya 'Of Mice and Men' karya John Steinbeck. Sekarang lagi baca, 'Babad Tanah Jawa'," kata Yenny.