REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada kuartal I 2019, PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 933 miliar atau turun 11 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,04 triliun. Penurunan ini disebabkan persaingan lini bisnis enterprise banking di perbankan nasional.
Chief Financial Officer Satinder Ahluwalia mengatakan penurunan ini masih dianggap prudent lantaran perusahaan masih membukukan pertumbuhan total portofolio kredit dan trade finance sebesar Rp 138 triliun pada kuartal pertama 2019.
“Pertumbuhan kredit didukung oleh permintaan konsumen yang kuat seperti Consumer Mortgage dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance,” ujarnya saat acara ‘Paparan Kinerja Bank Danamon Kuartal I 2019’ di Menara Danamon, Selasa (23/4).
Bank Danamon mencatatkan aset yang sehat, dengan posisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) menjadi 2,8 persen dibandingkan 3,2 persen periode tahun sebelumnya. Sedangkan rasio biaya kredit atau Cost of Credit Ratio berada pada posisi 2,4 persen pada akhir kuartal pertama 2019 dibandingkan 2,5 persen setahun sebelumnya.
Pertumbuhan kredit Consumer Mortgage tumbuh 27 persen menjadi Rp8,3 triliun. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan naik 7 persen menjadi Rp39,5 triliun. Sedangkan segmen perbankan UKM mencatatkan pertumbuhan sebesar 6 persen menjadi Rp 31,1 triliun.
Dari sisi pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 14 persen menjadi Rp 52,6 triliun pada kuartal I 2019. Pertumbuhan ini didorong pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 14 persen dan 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 10 persen menjadi Rp 136,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon atau Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi salah satu yang diandalkan perusahaan. CAR konsolidasi dan CAR Bank Only masing-masing berada pada posisi 22 persen dan 22,8 persen.