REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Setelah kebakaran hebat meluluhlantakkan bangunan bersejarah katedral Notre-Dame, para arsitek langsung bekerja untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Akan tetapi, upaya perbaikan Notre-Dame ternyata menemui tantangan baru yaitu hujan.
Pascakebakaran, sebagian kubah katedral runtuh dan tergenang air yang digunakan untuk memadamkan api. Para arsitek menilai hujan yang deras dapat semakin memperparah keruntuhan yang sudah terjadi.
Tim arsitek yang menangani perbaikan katedral Notre-Dame menilai penggunaan kain terpal diperlukan untuk melindungi bangunan dari hujan agar tidak ada kerusakan lebih lanjut. Bagi tim arsitek, hal itu merupakan prioritas.
"Mendirikan terpal darurat merupakan prioritas tertinggi," ungkap ketua tim arsitek Notre-Dame Philippe Villeneuve seperti dilansir BBC.