Rabu 24 Apr 2019 06:38 WIB

BPN Apresiasi Aspirasi Masyarakat Kawal Penghitungan Suara

BPN mengingatkan masyarakat harus mengetahui dan mendokumentasikan form C1 plano.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Tim Ruang Sandi menyerahkan 10 ribu foto C1 kepada direktur relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).
Foto: Republika/Ali Mansur
Tim Ruang Sandi menyerahkan 10 ribu foto C1 kepada direktur relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan, mengapresiasi aspirasi masyarakat dalam mengawal proses perhitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019. Menurutnya, peran masyarakat sangat penting untuk menjaga agar tidak kecurangan dalam penghitungan suara. 

"Contohnya apa yang telahdilakukan Ruang Sandi, Gerakan Milenial Indonesia, dan AyojagaTPS, mereka menguatkan partisipasi masyarakat yang luar biasa," kata Ferry saat ditemui di Media Center, Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).

Baca Juga

Namun, Ferry mengingatkan, masyarakat harus mengetahui dan mendokumentasikan C1 plano. Sebab, C1 plano adalah dokumen yang resmi, terverifikasi dan ditandatangani KPPS dan seluruh saksi yang hadir.

Jika bukan C1 plano maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan masalah dikemudian hari. "Kalau bukan itu biasanya memiliki masalah seperti belum ditandatangani dan itu biasanya dipegang saksi," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ferry sebagai perwakilan dari BPN Prabowo-Sandiaga menerima 10 ribu foto C1 pada tahap pertama. Ferry mengatakan, data C1 yang diterimanya itu melengkapi data yang telah dimiliki BPN Prabowo-Sandiaga yang terus diperbaharui setiap saat berdasarkan laporan dari para masyarakat dan pendukung.

Dalam kesempatan yang sama, Founder Ruang Sandi, Dimas Akbar, menyampaikan sebenarnya timnya telah mengumpulkan 20 ribu C1 yang dikirimkan para relawan melalui foto dan melakukan sortir data. Setelah dilakukan penyortiran, terdapat 13 ribu C1 yang sudah bisa dipastikan valid.

Menurut dia, penyortiran tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga baru 10 ribu yang diserahkan. "Kami tidak ingin memberikan data yang tidak valid," kata dia.

Dimas mengatakan, sebetulnya ada dua keluaran atau output dari Ruang Sandi. Pertama, memantau pergerakan rekapitulasi suara.

Kedua, Ruang Sandi bekerjasama dengan BPN Prabowo-Sandi dan AyojagaTPS sehingga C1 yang telah difoto relawan dapat diproses sehingga diperoleh real count. Hasilnya hingga Senin (23/4), Prabowo-Sandiaga unggul sementara dengan 62 persen dan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin hanya mendapatkan 38 persen.

"Kemudian jika ada yang katakan mengapa hasil kami beda, karena metodenya beda dan masyarakat mengirimkannya ke kontak center Ruang Sandi dan sampelnya berbeda," tutur Dimas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement