REPUBLIKA.CO.ID, ALKMAAR -- Nama Maxim Gullit menyeruak setelah melakoni debut profesionalnya bersama tim B AZ Alkmaar pada usia 17 tahun ketika berhadapan dengan FC Twente. Bukan tanpa sebab, dirinya tak luput dari sorotan media. Ia merupakan putra dari legenda timnas Belanda Ruud Gullit.

"Debut pertama adalah momen yang sangat istimewa bagi saya," kata Gullit kepada Fox Sports disadur Marca, Rabu (24/4).

Pertandingan sejatinya berakhir dengan hasil imbang tanpa gol dan Gullit masuk dari bangku cadangan dengan 19 menit tersisa, menggantikan bek kiri Joris Kramer.

Tugas Gullit berbeda dengan sang ayah ketika berada di atas lapangan hijau. The Black Tulip, julukan Gullit senior, bermain sebagai seorang gelandang serang alias playmaker, namun Maxim Gullit bertugas sebagai seorang bek tengah.

Meski begitu Maxim Gullit tak akan merasa tertekan dengan nama besar sang ayah. Dirinya justru terpacu berlatih dan bekerja lebih baik lagi untuk bisa mempertahankan nama besar keluarganya. "Aku Maxim Gullit dan aku akan bekerja keras untuk terus bergerak maju," sambung dia.

Bek muda Belanda ini tidak hanya memiliki gen sepak bola dari ayahnya, tapi juga menurun dari ibunya Estelle Cruyff yang merupakan keponakan Johan Cruyff, sosok pesepak bola Belanda terbesar sepanjang masa.

Kedua orang tua Maxim Gullit menunjukkan kebanggaan dalam debut profesional putranya di akun media sosial masing-masing.

Ikuti Whatsapp Channel Republika