Rabu 24 Apr 2019 15:10 WIB

Bawaslu Selidiki Pembakaran Surat Suara di Puncak Jaya

Pembakaran kotak dan surat suara terjadi di Tingginambut.

Rep: Dian Erika/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Bawaslu, Rahmat Bagja.
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Anggota Bawaslu, Rahmat Bagja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengatakan pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap peristiwa pembakaran surat suara dan kotak suara di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya,  Papua.  Menurutnya, kejadian itu berlangsung setelah proses penghitungan suara dilakukan.

"Kejadian di Puncak Jaya itu setelah selesai penghitungan. Nanti kami akan melihat seperti apa.  Ini jajaran kami sedang turun ke bawah, " ujar Bagja ketika dijumpai di Kantor Bawaslu, Thamrin,  Jakarta Pusat, Rabu (24/4).

Baca Juga

Bagja melanjutkan, pihaknya pun belum bisa memastikan apakah pemilihan di Tingginambut itu dilakukan secara sistem noken atau bukan. "Masih kami cek apakah noken atau tidak, " tambahnya.

Sebelumnya,  komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi dugaan pembakaran kotak dan surat suara di distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kejadian ini sedang viral melalui sebuah video yang berisikan pembakaran kotak dan surat suara oleh warga setempat.

"Sekarang sedang diinvestigasi siapa pelaku pembakaran, berapa TPS kotak dan surat suara yang dibakar," ujar Ilham dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Ilham mengatakan pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke KPU Puncak Jaya melalui KPU Provinsi Papua. Berdasarkan konfirmasi tersebut, kata Ilham, kasus tersebut terjadi pada 23 April 2019 di distrik Tingginambut.

"Saya sudah konfirmasi ke Ketua KPU Papua. Kejadian terjadi kemarin Tanggal 23 April 2019, di distrik Tiginambut. Pemilu berjalan lancar, kotak suara sudah disimpan di kantor distrik. Menurut pengakuan Ketua KPU Puncak Jaya via Ketua KPU Papua," lanjut Ilham.

Saat ini KPU  masih menunggu hasil investigasi dari KPU Puncak Jaya untuk mengambil langkah selanjutnya. "Kami masih menunggu informasi lanjutan dari KPU Puncak Jaya," tambahnya.

Sebelumnya, beredar video di media sosial berdurasi 05.07 menit. Dalam video itu seorang pria sedang menarasikan kejadian dalam video.

"Selamat siang inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di distrik Tingginambut. Masyarakat melaksanakan pembakaran. Tolong teman-teman viralkan di medsos. Ini pelaksanaan pilpres 2019 terburuk dalam sejarah. Di kabupaten Puncak Jaya tidak ada pilpres. Di desa-desa, di distrik-distrik semuanya surat suara diikat jadi satu oleh seorang Bupati, dikasikan ke bapak Jokowi. Ini namanya gak adil pilpres macam apa. Tidak ada pilpres cuma ada pileg. Pilpresnya diikat jadi satu. Dikasihkan ke bapak Jokowi. Memang dalam kecurangan ini gimana info bisa makmur dan maju kalau pilpresnya kaya gini. Ini penuh dalam kecurangan. Mama-mama angkat surat suara ke distrik dia akan buang,"

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement