REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musik arumba yang dibawakan Saung Angklung Mang Udjo menyemarakkan malam Anugerah Tokoh Perubahan Republika, Rabu (24/4). Marketing Manager Saung Angklung Udjo, Maulana, menjelaskan angklung arumba punya format seperti band namun alat musiknya tetap dari bambu.
"Tapi tampilannya sedikit modern," kata Maulana kepada Republika. Pria kelahiran 19 April 1977 itu menambahkan konsep arumba dipilih karena memadukan antara nilai tradisional serta modern. Arumba dianggap selaras dengan perkembangan zaman.
"Konsep angklung ini kan sebetulnya orkestra, jadi membutuhkan banyak orang, sekitar 25-30 orang. Cuma karena tadi itu kita ngikutin zaman, jadi Arumba dipilih," kata Maulana.
Dalam pentas malam Anugerah Tokoh Perubahan, arumba akan dimainkan 10 orang dari Saung Angklung Udjo. "Kalau anggota kami ada sekitar 300 orang dari Desa Padasuka (desa di Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat). Tapi malam ini kita akan menampilkan angklung arumba dengan 10 orang," kata Maulana.
Maulana juga menjelaskan sebenarnya ada banyak konsep pertunjukan musik angklung. Saat ini musik angklung bisa dipadukan dengan DJ (Disc Jockey) serta musik EDM (Electronic Dance Music).
"Saung Angklung Udjo sudah bekerja sama dengan Eka Gustiwana untuk menciptakan beberapa konsep angklung. Kerja sama itu memasukkan angklung ke ranah digital. Tidak meninggalkan konsep tradisional tapi tetap bisa dinikmati oleh orang-orang milenial," ucap Maulana.