REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan agar semua pihak berperilaku jujur terkait hasil Pemilu yang berlangsung pada 17 April. Ia mengatakan Dewan Pertimbangan MUI menaruh perhatian terhadap pemilu dan meminta agar semua tahapan pemilu, seperti penghitungan suara, dilakukan dengan mengedepankan asas kejujuran.
"Kami minta semua pihak, baik itu penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), aparat keamanan hingga caleg dan tim sukses untuk tidak mengabaikan kejujuran," ujar Din dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Din mengimbau perselisihan dalam Pemilu diselesaikan melalui jalur konstitusi yang mengutamakan prinsip kejujuran dan keadilan serta persatuan dan kesatuan. Selain itu, ia juga berharap KPU menelusuri dan menyelesaikan sejumlah indikasi kecurangan yang terjadi di kedua kubu.
"Ada puluhan ribu indikasi kecurangan, kita kawal tapi jangan ribut," kata dia.
Din juga meminta agar tidak ada yang bermain-main dengan kecurangan. Ia menyatakan masyarakat tidak menginginkan meraih pemimpin maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diawali dengan kecurangan.
Di samping itu, Din menyerukan agar masyarakat yang terpecah karena perbedaan pandangan politik untuk kembali kepada persatuan. Ia tak ingin masyarakatterjebak dalam perselisihan yang berakibat pada kerusakan besar.