REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Sekjen PB PASI) Tigor Tanjung yakin pelari jarak dekat (sprinter) Lalu M Zohri bisa menembus Olimpiade 2020. Tigor mengatakan, prestasi Zohri selama ini merupakan hasil dari program yang diberlakukan secara konsisten. Dia pun berharap Zohri mampu menjaga kecepatan hingga Olimpiade nanti.
“Untuk Olimpiade ada dua cara untuk bisa tampil di antara 56 pelari yang terpilih di Olimpiade 2020 Tokyo nanti, yakni melalui limit waktu dan pengumpulan nilai,” kata dia kepada Republika, kemarin.
Tigor menjelaskan, selama ini belum pernah ada pelari Indonesia di nomor 100 meter yang lolos karena berdasarkan nilai atau limit. Menurut dia, selama ini pelari Indonesia bisa tampil di Olimpiade karena diajak untuk memenuhi kuota di garis start saja.
"Jadi, kita ingin Zohri tampil di Olimpiade karena dia lolos, baik berdasarkan limit maupun nilai nantinya,” kata Tigor menambahkan.
Secara pencapaian, kata Tigor, apa yang Zohri torehkan sangat menggembirakan ketika mampu menembus posisi kedua Kejuaraan Asia 2019, awal pekan ini. Medali perak yang diraih Zohri merupakan pertama bagi Indonesia pada Kejuaraan Asia dalam 10 tahun terakhir.
“Secara capaiannya menggembirakan dengan merebut perak. Selain itu, juga dia berhasil memperbaiki catatan waktu pribadinya serta dua kali memecahkan rekor nasional. Tentu saja ini sangat menggembirakan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnanidiaty Nurdin menyatakan masyarakat setempat sangat bangga atas prestasi sng putra daerah. \"Mantap. Dua kali Zohri berhasil pecahkan rekor nasional dalam semalam, 10,15 detik di semifinal dan 10,13 detik di final,\" kata Husnanidiaty di Mataram.
Sprinter asal Lombok Utara, NTB, kelahiran 1 Juli 2000 itu mencetak rekor baru nasional dalam pertandingan lari 100 meter Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar. Rekor baru tersebut terpecahkan setelah 10 tahun lamanya dipegang Suryo Agung Wibowo yang mencatat waktu 10,17 detik ketika berlaga dalam ajang SEA Games 2009 di Laos.
Dalam laga final pertandingan 100 meter yang digelar Senin (22/4) waktu setempat, Zohri menduduki peringkat kedua setelah pesaingnya dari Jepang, Yoshihide Kiryu, lebih dahulu menyentuh garis finis.
Dikutip dari laman International Association of Athletics Federations (IAAF), Zohri yang akrab disapa Badok ini hampir berhasil meraih kemenangannya. Namun, dalam dua langkah terakhir dengan jarak tiga meter dari garis finis, Kiryu berhasil mendahuluinya dan mengakhiri pertandingan dengan mencetak waktu 10,10 detik.
"Walaupun belum juara pertama, tapi sabar, Zohri masih muda, masih bisa mengejar senior-seniornya pada kejuaraan berikutnya. Tetap berlatih dan tetap semangat," ujar Husnanidiaty.
Dia menyatakan sempat menghubungi Zohri setelah mendengar kambar gembira tersebut. Dia turut menyampaikan ucapan terima kasih dari Zohri untuk masyarakat yang sudah mendoakan dan membantunya berjuang dalam berbagai kejuaraan.
"Zohri sangat berterima kasih sekali kepada seluruh masyarakat yang sudah mendukung dan membantunya sampai berhasil memecahkan rekor nasional," ucap Husnanidiaty.