REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi Belgia menggeledah kantor Anderlecht dan juga kantor asosiasi sepak bola nasional Belgia pada Rabu (24/4) waktu setempat, terkait investigasi kasus pencucian uang yang melibatkan agen dan pemain. Kepada radio lokal VRT, juru bicara Anderlecht mengatakan pihak klub siap bekerja sama penuh untuk menuntaskan kasus tersebut.
Juru bicara Asosiasi Sepak Bola Belgia kepada Reuters menyatakan, polisi menyita beberapa dokumen yang berkaitan dengan transfer sejumlah uang dari kantor mereka. "Penggeledehan tersebut berkaitan dengan kasus pencucian uang dan kelompok kriminal dan pernyataan yang diajukan adalah seputar transfer kepada satu atau lebih pemain," kata seorang jaksa penuntut federal dalam pernyataannya.
Investigasi juga difokuskan kepada aktivitas mencurigakan oleh satu atau lebih agen dan hal-hal lain yang terjadi sebelum 2016. Menurut VRT dan media lokal lainnya, jaksa penuntut sedang mendalami transfer yang dilakukan sebelum perubahan kepemilikan Anderlecht pada 2017.
Di antara transfer yang sedang didalami adalah penjualan penyerang asal Serbia Aleksandar Mitrovic ke klub Ingggris Newcastle United pada 2015. Namun pihak klub anggota Liga Primer menolak untuk memberikan komentar.
Aksi penggeledahan oleh polisi ini adalah mimpi buruk bagi Anderlecht. Juara Belgia 2017 merupakan klub paling sukses dalam sejarah sepak bola negara tersebut.