REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rustamadji yang mendapat Anugerah Tokoh Perubahan 2019 dari Republika mengaku perjuangannya di tanah Papua terinspirasi oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Menurutnya, gagasan pendiri Muhammadiyah diimplementasikan dalam kehidupan nyata sehingga hasilnya menjadi organisasi Muhammadiyah yang besar.
Rustamadji menceritakan, KH Ahmad Dahlan terkenal dengan sebutan Kiai Al Maun. Beliau mengajari para santri dengan membaca Surat Al Maun, sudah lama para santri mengaji surat itu terus menerus.
"Setelah itu, KH Ahmad Dahlan bertanya kepada para santri, apakah sudah memahami artinya (Surat Al Maun)," kata Rustamadji kepada Republika.co.id saat acara Anugerah Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Rabu (24/4) malam.
Ia melanjutkan ceritanya, para santri saat ditanya seperti itu menjawab belum paham arti Surat Al Maun. Kalau belum paham artinya tentu belum mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
Ternyata di dalam Surat Al Maun ada perintah untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Para santri pun diberi tahu agar menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Fakir miskin dan yatim ditampung dan disekolahkan
"Yang menakjubkan, ide sederhana (KH Ahmad Dahlan) itu diimplementasikan dalam kehidupan nyata, kini organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan menjadi besar," ujarnya.
Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong itu menerangkan, Muhammadiyah kini menjadi organisasi yang lembaga pendidikannya terbanyak di dunia. Panti asuhannya juga sangat banyak.
Hikmah dari cerita tersebut, ia menjelaskan, kalau ada hasil penelitian dan kajian yang bagus untuk kemajuan maka segera implementasikan dalam kehidupan nyata. Sehingga hasilnya akan luar biasa.
"Tapi kebanyakan hasil penelitian berhenti sampai disitu, ditumpuk menjadi sampah, itu yang tidak akan memberikan manfaat bagi orang lain," ujarnya.
Sebelumnya, Rustamadji telah banyak terlibat dalam proses pendirian sekolah TK, SD, SMP, MTs, SMA, MA di tanah Papua. Pada tahun 2004 turut mendirikan STKIP Muhammadiyah Sorong yang kini menjadi Unimuda Sorong.
Tidak hanya itu, Rustamadji bersama timnya membangun masjid, TK dan SD Labschool di Kampung Kokoda, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Di Pulau Arar juga membangun SMP dan SMA Labschool yang lulusannya ada yang menjadi bidan dan TNI.
Anugerah Tokoh Perubahan diselenggarakan setiap tahun oleh Republika. Tokoh Perubahan adalah sosok-sosok yang memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan melakukan perubahan di tengah masyarakat. Selain Rustamadji, yang mendapat Anugerah Tokoh Perubahan tahun ini di antaranya Bahlil Lahadalia, Ustaz HM Jazir ASP, Yenny Wahid, dan Sutopo Purwo Nugroho.
Para penerima Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ketua Wahid Foundation Yenny Wahid,Takmir Masjid Jogokarian Yogyakarta Ustad Jazir ASP,Ketua HIPMI Bahlil Lahadia dan Rektor Universitas Sorong Rustamadji berfoto bersama saat malam Anugerah okoh Perubahan Republika 2018 di Jakara, Rabu (24/4).